Habib Farajollah Chaab divonis mati lantaran "perilaku merusak dunia", salah satu pelanggaran berat di bawah hukum Islam Iran yang ketat.
Pada 2022, Iran mulai mengadili Chaab karena dituduh telah memimpin para separatis Gerakan Perjuangan Arab untuk Pembebasan Ahwaz, yang mengupayakan sebuah negara terpisah di Provinsi Khuzestan yang kaya akan minyak di Iran barat daya.
Dia juga dituduh merencanakan "sejumlah pengeboman dan operasi teroris."
Iran mengungkapkan bahwa pada 2020 pasukan keamanan negara itu menangkap Chaab di Turki dan membawanya ke Teheran, tanpa menjelaskan secara rinci tentang penangkapan itu.
Swedia mengutarakan kekhawatiran atas kasus Chaab. Hubungan Swedia dan Iran juga memburuk lantaran vonis seumur hidup pengadilan Swedia terhadap seorang mantan penjabat Iran yang terlibat dalam eksekusi massal tahanan politik pada 1988 di Republik Islam itu.
Pemerintah Iran memiliki hubungan yang renggang dengan sejumlah etnik minoritas, seperti Arab, Kurdi, Azeri dan Baluch dan menuduh mereka bersengkokol dengan negara-negara tetangga.
Warga Arab dan minoritas lainnya sudah lama mengeluh menghadapi diskriminasi di Iran, namun tuduhan itu dibantah oleh Teheran.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengadilan Swedia akan vonis eks pejabat Iran atas kejahatan perang
Baca juga: Belgia ajukan permintaan pertukaran tahanan dengan Iran
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023