Hanya saja keputusan penundaan sebuah laga, bukan ditentukan oleh walk out-nya para pemain.
FIGC telah menunjuk satu orang pengadil yang bertugas di pinggir lapangan sebagai direktur keamanan umum untuk memutuskan.
"Dalam sebuah pertandingan yang berbau rasis, tidak toleran, wasit dan para pemain harus melaporkan kepada wasit keempat dan kemudian dilaporkan ke direktur keamanan umum, seseorang yang bertanggung jawab membuat keputusan untuk mengakhiri pertandingan," seperti ditulis oleh laporan FIGC yang dikutip dari laman Soccernet.
"Laporan itu akan diajukan ke kantor jaksa federal," tambahnya.
Manajer FIGC, Antonello Valentini sendiri mengungkapkan bahwa sepak bola Italia berusaha untuk memberantas perilaku anti sosial. Dia juga menjelaskan bahwa masalah rasisme tidak boleh dibiarkan.
"FIGC selalu berusaha maksimal memberikan perhatian untuk isu ini, hubungannya dengan negara dan membantu menegakkan hukum," ujarnya. (lod)
Penerjemah: M Baghendra Lodra
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013