...meskipun mengalami perlambatan pemulihan ekonomi dunia yang tajam
Beijing (ANTARA News) - Surplus perdagangan China melonjak 48,1 persen menjadi 231,1 miliar dolar AS pada 2012, meskipun total volume perdagangan tumbuh pada kecepatan jauh lebih lambat dikarenakan pelemahan ekonomi baik di dalam maupun luar negeri, data resmi dikutip pada hari Kamis.
Ekspor dari ekonomi terbesar nomor dua di dunia itu naik 7,9 persen menjadi 2,05 triliun dolar dari tahun sebelumnya, sedangkan impor naik 4,3 persen menjadi 1,82 triliun dolar, kantor kepabeaan nasional setempat melaporkan.
Volume perdagangan China, atau total ekspor dan impor, tumbuh 6,2 persen pada 2012, jauh di bawah target pemerintah sekitar 10 persen.
Juru bicara Bea Cukai Zheng Yuesheng mengatakan kinerja 2012 yang mengalamai pertumbuhan "meskipun mengalami perlambatan pemulihan ekonomi dunia yang tajam, lemahnya permintaan pasar internasional dan juga tekanan yang berat pada perekonomian domestik ."
Zheng mengatakan kepada wartawan, "perdagangan luar negeri China terus tumbuh mantap dan terus mengalami kemajuan dalam peningkatan kualitas, meningkatkan keuntungan dan strukur yang optimal."
Angka-angka tersebut muncul setelah pertumbuhan ekonomi negara itu melambat untuk tujuh kwartal berturut-turut sampai akhir September, sementara ekonomi global secara luas juga menghadapi pelemahan pada 2012.
Uni Eropa-- mitra dagang terbesar China-- terus mengalami kemerosotan ekonomi akibat krisis utang berkepanjangan, sementara pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, mintra dagang terbesar ke dua Beijing, tetap lamban.
Zheng menyayangkan permintaan luar negeri yang lesu, meningkatnya biaya produksi di China, meningkatnya proteksionisme global dan melemahnya permintaan domestik sehingga gagal memenuhi target pertumbuhan volume perdagangan 10 persen.
Ia menambahkan beberapa faktor negatif yang menghambat perdagangan tahun lalu tetap masih akan terjadi pada 2013, tetapi masih melihat beberapa alasan untuk optimis, dengan berbagai upaya dengan mendorong pertumbuhan oleh China dan negara besar lainnya.
"Kami berharap perdagangan mengalami pertumbuhan pada 2013 menjadi sedikit lebih baik dari 2012."
Negara-negara ASEAN (Association of South-East Asian Nations) merupakan mitra dagang terbesar ke tiga China pada 2012, sementara Hong Kong menyusul Jepang menduduki posisi ke empat.
Total perdagangan dengan Jepang turun 3,9 persen selama 2012 menjadi 329,45 miliar dolar, kata Zheng, diakibatkan melemahnya ekonomi Jepang.
Namun ia menambahkan bahwa perselisihan antara Beijing dan Tokyo atas pulau-pulau kecil di Timur Laut China, di manag ke duanya mengklaim tetapi kontrol Jepang "sampai batas tertentu juga berdampak negatif pada perkembangan yang sehat hubungan perdagangan bilateral antara China dan Jepang."
(S004)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013