"Namun tidak secara terus menerus tergantung munculnya pusat-pusat tekanan udara rendah di perairan selatan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Jawa dan Bali," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar I Wayan Suardana, Kamis.
Menurut dia, jika kondisi angin kencang dan hujan lebat terus berkepanjangan mungkin pihaknya dapat memberikan imbauan kepada otoritas pelabuhan untuk menutup tempat tersebut, jika gelombang air laut tinggi.
Peringatan atau imbauan dapat diberikan kepada pihak terkait apabila kondisi cuaca tidak layak dan membahayakan pelayaran.
Angin kencang dan hujan lebat yang melanda wilayah Bali beberapa hari terakhir akibat munculnya badai tropis Narelle.
"Badai Narelle muncul di posisi 13.3 lintang selatan dan 116.1 bujur timur sekitar perairan Nusa Tenggara Barat," ujarnya.
Badai tersebut bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 11 knot, sedangkan angin di sekitar pusat badai tropis itu berkisar 50 knot. Tinggi gelombang air laut di sekitar kemunculan badai Narelle tersebut mencapai empat meter.
Kondisi alam yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah Pulau Dewata disebabkan kemunculan badai tropis tersebut bukan karena memasuki puncak hujan yang diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Januari sampai Februari tahun ini.
(KR-IGT)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013