Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menambah jumlah perusahaan di pasar modal menjadi 461 emiten menyusul pencatatan saham (listing) PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL).

Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Kamis mengatakan, pencatatan saham perusahaan baru kali ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi bursa secara keseluruhan.

Menurut dia, bisnis PT Saraswati Griya Lestari yang masuk dalam sektor pariwisata (jasa perhotelan dan akomodasi) saat ini cukup menjanjikan.

"Saham itu berada pada industri yang tumbuh pesat, di kota-kota besar tumbuh hotel-hotel baru yang menunjukkan `demand` lebih tinggi dari `supply` yang ada," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan periode 30 Juni 2012 yang menjadi dasar pelaksanaan IPO tercatat total aset HOTL sebesar Rp733,88 miliar, total liabilitas Rp577,45 miliar, dan total ekuitas Rp156,42 miliar.

Pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp15,37 miliar dengan laba kotor Rp8,68 miliar. Sayangnya perseroan mengalami kerugian sebelum pajak sebesar Rp13,83 miliar dan rugi bersih Rp15,53 miliar.

Ketika ditanya mengenai perusahaan yang masih rugi dapat mencatatkan sahamnya di BEI, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, Saraswati memiliki prospek kinerja positif ke depannya.

"Ada beberapa ekspansi yang akan mereka lakukan sehingga nantinya berdampak pada kinerja perusahaan," ujar dia.

Ia menambahkan, pihak BEI juga akan terus memantau dana yang didapat dari hasil IPO Saraswati Griya Lestari agar pelaksanaannya sehingga tidak terjadi penyelewengan dana.

"Kami akan terus memantau `going concern`-nya," kata dia.

Direktur Utama Saraswati Griya Lestari, Franz Faisal Hasjim mengharapkan ke depannya perseroan dapat menjadi lebih baik setelah menjadi perusahaan terbuka.

"Mudah-mudahan bisa memberikan dampak positif bagi semuanya," katanya.

Ia menambahkan, dana hasil IPO sebesar 39 persen akan digunakan untuk menurunkan pinjaman bank jangka panjang perseroan dari bank.

Ia merinci, sebesar tiga persen untuk pembiayaan modal kerja, 18 persen untuk pembiayaan belanja modal, dan sebesar 40 persen untuk ekspansi usaha termasuk menambah persediaan tanah (land bank).

Pada pembukaan perdagangan saham perdana HOTL dibuka menguat 29,73 persen menjadi Rp240 dari harga awal Rp185 per saham. Perusahaan menjadi perusahaan kedua yang mencatatkan sahamnya di BEI.
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013