Jangan main-main, kualitas pekerjaan harus jadi prioritas nomor satu.

Jakarta (ANTARA) - Setelah sukses sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali, Indonesia pada 2023 kembali dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan tingkat tinggi, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN. KTT akan dimulai 9 hingga 11 Mei 2023 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lebih dari 3.000 orang akan terlibat di KTT ASEAN 2023. Mulai dari delegasi KTT ASEAN 2023, tenaga pengamanan, panitia, jurnalis, dan lain sebagainya.

Mereka akan meramaikan Labuan Bajo selama sepekan pada 5-12 Mei 2023. Adapun acara puncak KTT ASEAN 2023 dilaksanakan pada 9-11 Mei 2023. KTT ASEAN 2023 ini akan dihadiri delegasi dari 11 negara ASEAN dan Sekjen ASEAN. Selain kegiatan puncak kepala negara ASEAN pada 9-11 Mei, sejumlah pertemuan sudah digelar menjelang hari puncak acara tersebut pada 8-9 Mei.

Keketuaan Indonesia di ASEAN telah dimulai sejak 1 Januari 2023 dan akan berlangsung selama setahun hingga 31 Desember 2023.

Gelaran KTT ASEAN 2023 akan dilaksanakan dua kali di dua tempat berbeda, yaitu di Labuan Bajo pada 9 hingga 11 Mei 2023 serta di Jakarta pada September 2023. Indonesia pun diharapkan banyak pihak dapat melakukan terobosan dan inovasi dalam menghadapi berbagai permasalahan dunia yang juga dihadapi kawasan.

ASEAN atau The Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara, dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Indonesia memiliki peranan penting di ASEAN sebagai salah satu negara pencetus bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Hingga tahun 2022, anggota ASEAN bertambah enam negara menjadi total 11 negara anggota. Enam negara itu ialah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Indonesia sendiri telah berperan menjadi Keketuaan ASEAN sebanyak tiga kali (1976, 2003, 2011) dan menghasilkan capaian yang terbukti dapat mendorong kemajuan negara ASEAN.

Pada tahun 2023 Indonesia kembali didapuk memegang Keketuaan ASEAN dengan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

Sebagai tuan rumah, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.


Infrastruktur pendukung

Dalam KTT ASEAN 2023 kali ini, tentu tidak kalah pentingnya mempersiapkan semua fasilitas pendukungnya seperti pada KTT G20 lalu.

Berbagai infrastruktur pendukung tengah diselesaikan untuk menyambut tamu para pimpinan negara anggota ASEAN sehingga dapat menjadi etalase Indonesia di mata dunia.

Dengan kesiapan tersebut dalam menghadapi KTT ASEAN dan KTT G20 sebelumnya, itu juga dapat menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia karena lewat gelaran pertemuan internasional itu, seluruh dunia membuka mata kepada Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai penanggung jawab penyiapan infrastruktur pendukung KTT ASEAN 2023 menginstruksikan semua pekerjaan konstruksi, baik di Labuan Bajo maupun Tana Mori, harus dilakukan dengan metode dan kualitas yang terbaik.

“Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas infrastrukturnya sesuai standar penyelenggaraan acara internasional. Jangan main-main, kualitas pekerjaan harus jadi prioritas nomor satu. Terutama pada infrastruktur jalan, segara tingkatkan kualitas aspalnya,” kata Basuki.

Menteri Basuki juga menuntut semua pekerjaan dilakukan dengan rapi dan bersih, memperhatikan estetika dan penghijauan di setiap area venue dan koridor jalan akses KTT ASEAN. Hal ini agar lingkungan menjadi lebih asri dan tidak gersang.

"Setelah pekerjaan konstruksi selesai harus diiringi dengan pembersihan material sisa dan penyemprotan dengan air agar area konstruksi tetap rapi dan bersih. Setiap area, termasuk media jalan dan jalur pedestrian, juga harus ditanami berbagi tanaman, seperti pohon flamboyan, sakura NTT, kelapa, dan sebagainya.” kata Menteri PUPR.

Peningkatan fasilitas penunjang di Labuan Bajo - Tana Mori dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Direktorat Jenderal Bina Marga.

Peningkatan fasilitas melalui penataan kawasan dan koridor jalan ini bertujuan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung.

Saat ini, progres pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo sebesar 73 persen, sedangkan progres pekerjaan di KEK Tana Mori saat ini mencapai sebesar 94 persen.

“Target penyelesaian semua pekerjaan pada awal Mei 2023, sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung,” ujar Menteri Basuki.

Lingkup pekerjaan yang sedang dilakukan di Kawasan Labuan Bajo meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo, penataan lahan parkir VVIP Kantor Bupati Manggarai Barat, penataan jalan dan trotoar Sp. Binongko – Sp.Sylvia (Jalan Waecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo).

Adapun pekerjaan yang dilakukan di KEK Tana Mori meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, Shelter Dermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC, dan perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo – Tana Mori yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023.

Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tana Mori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159 ribu meter kubik dan luas genangan 4,5 hektare dengan fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka KTT ASEAN.

Beragam penataan wilayah dan juga infrastruktur ini tentulah akan menjadi wajah Indonesia di mata internasional.

Sudah selayaknya sebagai tuan rumah, bangsa Indonesia memperhatikan kenyamanan dan keamanan para tamu mancanegara tersebut. Kesuksesan KTT ASEAN 2023 berarti juga kesuksesan Indonesia dalam mempromosikan bangsa ini yang memiliki beragam destinasi wisata menarik, khususnya di NTT sebagai provinsi tuan rumah kali ini.

Oleh Ahmad Jayadi, Pranata Humas Ahli Muda Kementerian PUPR

Copyright © ANTARA 2023