Para menteri FLN menyeru Abdelaziz Belkhadem untuk menyerahkan tempatnya kepada sekretaris jenderal baru dalam pertemuan komite sentral berikutnya.

Algiers (ANTARA News) - Delapan menteri dari Front Pembebasan Nasional (FLN) Aljazair yang berkuasa menyerukan dalam satu pernyataan pada Rabu agar ketua partai FLN Abdelaziz Belkhadem mengundurkan diri.

"Para menteri FLN menyeru Abdelaziz Belkhadem untuk menyerahkan tempatnya kepada sekretaris jenderal baru dalam pertemuan komite sentral berikutnya" antara 31 Januari sampai 2 Februari, kata para penandatangan dalam pernyataan yang dikirimkan kepada AFP.

Mereka juga mendesak Belkhadem untuk "dengan sukarela dan sejak sekarang mengumumkan niatnya (untuk berhenti) guna memungkinkan persiapan yang tepat bagi pertemuan partai," kata pernyataan.

Delapan menteri yang menandatangani petisi itu adalah menteri kesehatan, solidaritas nasional, transportasi, pendidikan tinggi, informasi dan telekomunikasi, pertanian, hubungan parlemen, dan menteri urusan Maghreb dan Afrika.

"Saya mengonfirmasi isi pernyataan tersebut," kata juru bicara FLN Kassa Aissi kepada AFP--yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Kamis.

"Salah satu menteri telah mengonfirmasi kepada saya. Delapan menteri semua pada komite sentral, badan tertinggi partai. Empat adalah anggota kantor politik, pelaksana partai."

Para menteri menuduh Belkhadem mencoba untuk menggunakan "lembaga negara guna mewujudkan ambisi pribadi," dan mengatakan bahwa mereka "tidak lagi mengakui otoritasnya sejak mulai hari ini", Rabu.

Pemberontakan di dalam partai yang telah memerintah sejak kemerdekaan Aljazair dari Prancis pada tahun 1962 itu menuduh Belkhadem nepotisme.

Dalam pemilu legislatif 10 Mei lalu, FLN mengusai 221 dari 462 kursi majelis nasional, di depan sekutunya Unjuk Rasa Nasional untuk Demokrasi (RND).

Imbauan kepada Belkhadem untuk mundur terjadi setelah mantan perdana menteri Ahmed Ouyahia berhenti sebagai sekretaris jenderal RND sudah mendapat tekanan dari dalam partainya.

FLN dan RND keduanya anggota aliansi presiden yang dibuat padatahun 2004 untuk mendukung kepala negara Abdelaziz Bouteflika.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013