Kekerasan bukanlah jawaban bagi kedua negara tersebut,"
Washington (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat pada Rabu mendesak India dan Pakistan meredam ketegangan setelah New Delhi menuduh Pakistan bertanggung jawab atas tewasnya dua tentara India di Kashmir.
"Kekerasan bukanlah jawaban bagi kedua negara tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland.
"Kami telah melakukan komunikasi dengan kedua pemerintah untuk menurunkan ketegangan, mencari solusi atas masalah tersebut, serta melanjutkan konsultasi di antara mereka dalam sebuah forum tingkat tinggi yang saat ini telah berlangsung," katanya.
Pakistan membantah tuduhan India terkait insiden yang terjadi di wilayah sengketa Kashmir itu sekaligus meminta diadakannya sebuah penyelidikan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Tetapi India tetap tidak menerima perlakuan "tidak manusiawi" terhadap prajurit mereka yang dituduhkan dilakukan oleh tentara Pakistan. Sebelumnya seorang tentara Pakistan juga dilaporkan tewas dalam penyerbuan di posko perbatasan.
Ketegangan antara kedua raksasa Asia Selatan itu semakin memanas di sepanjang Garis Pengawasan (LoC), sebuah perbatasan "de facto" di Kashmir, selama sepekan terakhir akibat dua insiden yang menyoroti kembali sengketa selama enam dekade terkait wilayah yang terletak di Himalaya itu.
Washington telah mengupayakan sejumlah pembicaraan melalui kedutaan besarnya di kedua negara guna meredakan ketegangan serta meminta kedua pemerintah yang bertikai untuk melakukan dialog, kata Nuland.
Pasukan Pemantau PBB di Kashmir tengah menyelidiki insiden terkait tewasnya seorang tentara Pakistan, kata Juru Bicara PBB Martin Nesirky kepada wartawan di New York. Tetapi dirinya mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan tentang bentrokan yang menyebabkan tewasnya dua tentara India yang dituduhkan negara itu.
Nuland mengatakan jika kedua pihak bisa menyelesaikan masalah itu sendiri, tentunya hal tersebut merupakan yang terbaik, tetapi jika kedua pihak menginginkan keterlibatan dan dukungan dari PBB ... pihaknya juga akan mendukung hal itu.
Sebelumnya Pakistan telah menyampaikan satu protes resmi kepada India pada Senin atas apa yang disebutnya satu "serangan yang tidak beralasan", sementara Delhi langsung memanggil Duta Besar Pakistan untuk India terkait klaim mereka yang menyebutkan bahwa dua prajurit mereka tewas dalam keadaan memprihatinkan ketika terlibat baku tembak dengan tentara Pakistan.
India membantah telah melintasi garis perbatasan, serta mengatakan pihaknya hanya melakukan balasan tembakan senjata ringan setelah mortir-mortir Pakistan menghantam satu rumah desa.
Gencatan senjata telah diberlakukan di sepanjang Garis Pengawas tersebut sejak 2003 tetapi beberapa kali kedua pihak selalu melanggarnya.
Hubungan antara kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu secara perlahan membaik dalam lima tahun belakangan, setelah serangkaian dialog mereka pasca-sejumlah serangan pada 2008 di Mumbai, yang dituduhkan India dilakuan dilakukan oleh para perilyawan yang berpusat di Pakistan.
Munculnya korban jiwa dalam konflik terbaru itu dapat merusak sejumlah upaya yang telah dilakukan kedua pihak untuk membangun kepercayaan baru baru ini. Misalnya pembukaan hubungan perdagangan dan menawarkan peraturan visa yang lunak sebagai hasil dalam perundingan yang berlangsung belum lama ini antara para pemimpin politik senior dari kedua negara.
Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim adalah satu wilayah Himalaya yang India dan Pakistan klaim seluruh wilayah itu tetapi hanya menguasai sebagian. Sengketa atas wilayah itu menyebabkan dua dari tiga perang antara dua negara itu merdeka dari Inggris tahun 1947.
(P012/M014)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013