"Kita minta keseriusan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenpora serius terhadap PON di Aceh, terutama pada pembangunan venue," kata M Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Jumat.
Hal itu disampaikan Falevi Kirani sebagai respon atas permintaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh terkait usulan penundaan satu tahun pelaksanaan PON Aceh-Sumut ke 2025.
Menurut Falevi, masalah terpenting dalam pelaksanaan PON tersebut yakni pembangunan venue utama serta fasilitas penunjang lainnya yang harus diselesaikan, bukan penundaan.
Baca juga: Pemprov Aceh usulkan PON Aceh-Sumut 2024 ditunda satu tahun
Karena untuk membangun infrastruktur olahraga ini, kata dia, Pemerintah Aceh tidak memiliki anggaran membangun seluruh fasilitas, dan itu hanya mampu dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
"Jadi kita tidak melihat tunda atau tidak, yang penting adalah keseriusan dari Pemerintah Pusat membangun, sehingga untuk penunjang PON di Aceh itu tetap terlaksana," ujarnya.
Falevi juga mengingatkan bahwa sebagai tuan rumah PON, Aceh tidak mungkin hanya mendapatkan biaya renovasi saja, melainkan harus dibangun baru seperti yang telah diberikan untuk provinsi pelaksana sebelumnya.
"Kenapa provinsi lain yang menjadi tuan rumah seperti Papua, Jawa Barat, Riau itu semua dibangun, kenapa giliran Aceh sama Sumut tidak dibangun. Jadi harus adil," katanya.
Dirinya berharap kepada Pemerintah Pusat jangan memandang Aceh sebelah mata. Apa yang telah dijanjikan seperti pembangunan stadion dan venue lainnya dapat segera direalisasikan sehingga ada sesuatu yang ditinggal untuk Aceh.
"Bagaimana kontribusi Pemerintah Pusat saat PON di Papua, maka kita berharap untuk Aceh juga harus seperti itu," demikian Falevi Kirani.
Baca juga: Rakernas KONI 2023 bahas persiapan dan kesiapan PON 2024 di Aceh-Sumut
Baca juga: Pj Gubernur Aceh bertemu Menteri PUPR membahas venue PON
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023