Jakarta (ANTARA) - Pembukaan dari ajang olahraga multievent terbesar di Asia Tenggara, SEA Games ke-32/2023 Kamboja, dibalut dengan gemerlap permainan cahaya yang menampilkan keindahan Negeri Khmer itu dari masa ke masa.

Acara pada Jumat (5/5) malam di Stadion Nasional Morodok Techo, Phnom Penh, dibuka dengan suguhan selayaknya pertunjukan teater modern yang membawa budaya, sejarah dan nilai dari Kamboja.

Senada dengan lokasi perhelatannya di Morodok Techo yang menyerupai kapal yang menghubungkan Kamboja dan China, acara dimulai dengan sebuah kapal yang berlayar di lautan lepas sehingga akhirnya mengawali perjalanan terbentuknya Kamboja sebagai sebuah negara dan bangsa.

Babak demi babak disajikan dengan megah dan menggugah rasa kebanggaan dan nasionalisme bagi penonton lokal, serta apresiasi dan pengetahuan baru bagi penonton dari mancanegara yang turut hadir langsung menyaksikannya.

Bagian yang paling disambut meriah oleh para penonton adalah ketika cerita tentang sejarah dan budaya periode Angkor ditampilkan. Kemegahan candi-candi atau “Wat” dalam Bahasa Khmer, seakan berpindah ke dalam stadion utama yang terletak di pinggir utara ibu kota.

Baca juga: Indonesia membawa misi budaya dan solidaritas di pembukaan SEA Games

Tak hanya itu, kehadiran pentas yang menampilkan olahraga bela diri tradisional Kamboja yakni Kun Khmer juga begitu mencuri perhatian serta memantik semangat penonton.

Seruan kompak dari para penampil yang unjuk gigi kemampuan bela diri Khmer yang diyakini telah ada sejak berabad-abad silam itu ikut diselimuti dengan tari-tarian yang semakin menyempurnakannya. Cabang olahraga ini pun ikut dipertandingkan di SEA Games kali ini.

Suguhan dari Kamboja juga menampilkan keindahan negeri dalam bentuk lainnya, seperti kekayaan laut, agraria, tekstil atau wastra, hingga perkembangan Kamboja menuju digitalisasi.

Usai penampilan-penampilan tersebut, akhirnya para atlet dari anggota ASEAN membawa bendera nasional mereka serta tampil dengan mengusung nilai dari negara masing-masing di hadapan ribuan pasang mata yang memadati stadion berkapasitas 60 ribu kursi tersebut.

Perenang putri Flairene Candrea Wonomiharjo yang tampil dengan mengenakan pakaian adat Bali mendapat kesempatan besar memimpin kontingen Tanah Air dengan membawa bendera Merah Putih pada defile upacara pembukaan SEA Games 2023.

Ia berada di barisan depan memimpin sekitar 45 orang yang merupakan perwakilan dari 25 atlet dan ofisial, serta 15 perwakilan Tim CdM serta Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).

Baca juga: Flairene sosok termuda dan bertalenta pembawa bendera Indonesia
Baca juga: Cuaca terik tak surutkan semangat penonton pembukaan SEA Games

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023