Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengingatkan anggota Pelajar Islam Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya saat Pemilihan Umum 2024 karena partisipasi dalam memilih presiden, wapres dan anggota legislatif menjadi salah satu upaya merawat demokrasi.
"Sekarang adik-adik, terutama yang SMA, kita akan memasuki tahun politik, yaitu pada 2024 kita akan melaksanakan pemilu pada 14 Februari 2024. Kita akan melaksanakan pencoblosan presiden dan legislatif. Berdasarkan data yang ada, 58 persen pemilih pada Pemilu 2024 nanti adalah generasi Gen Z," kata Ahmad Muzani dalam sambutannya saat menghadiri Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (PII) ke-32 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.
Oleh karena itu, dia meminta para anggota PII, terutama para pelajar yang telah memiliki hak pilih, untuk menggunakan haknya itu saat Pemilu 2024.
"Adik-adik semua harus memperhatikan, gunakan hak pilihmu dengan baik," kata Muzani sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.
Muzani menjelaskan partisipasi dalam politik merupakan hal mendasar dalam merawat demokrasi di Indonesia sebab politik menjadi alat yang dapat memajukan dan membawa kebaikan bagi suatu bangsa.
"Mekanisme pemilu adalah mekanisme demokrasi dan mekanisme demokrasi itu adalah proses politik. Maka pilihlah pemimpin yang bisa membawa kebaikan untuk negara, yang bisa memberikan kemajuan untuk bangsa kita, dan bisa memberikan kemakmuran untuk rakyat Indonesia, termasuk memberikan perbaikan bagi dunia pendidikan kita," katanya.
Muzani menyampaikan saat ini tingkat pendidikan rata-rata rakyat Indonesia yang mencapai jenjang sarjana (S1) hanya 6 persen, sementara yang sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA/SMK) 20 persen, dan sekolah menengah pertama (SMP) 13 persen.
Dia menyebut sebanyak 23 persen rakyat Indonesia tidak lulus sekolah dasar atau belum/tidak sekolah.
"Saat ini kita menghadapi kenyataan bahwa tingkat pendidikan kita masih rendah. Rata-rata IQ orang Indonesia pada angka 78. Jepang adalah negara dengan rata-rata IQ tertinggi dengan skor 106, kemudian kualitas pendidikan kita di urutan 67. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh kader PII untuk bangkit dan berjuang memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara kita, serta bisa menjadi pemimpin yang terus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa," kata Ahmad Muzani, yang hadir mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sementara terkait Muktamar PII ke-32, Ahmad Muzani mengingatkan peran penting PII sejak zaman kemerdekaan.
Dia mengatakan PII yang merupakan himpunan organisasi-organisasi pelajar Islam dari berbagai daerah yang terbentuk pada 4 Mei 1947.
PII terbentuk karena adanya kesadaran untuk bersama-sama mempertahankan kemerdekaan dari ancaman agresi Belanda pada 1947.
"Bagi kader PII, keselamatan Indonesia adalah segala-galanya. Ketika agresi militer Belanda I dan agresi militer Belanda II, ada banyak kader PII yang bergabung dalam Tentara Rakyat di bawah komando Panglima Besar Jenderal Soedirman,” kata Muzani.
Oleh karena itu, semangat untuk terus berjuang perlu selalu dirawat oleh para anggota PII, termasuk dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Syaratnya, kita harus memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya alam kita secara mandiri. Itu sebabnya saat ini pemerintah tegas mengeluarkan kebijakan hilirisasi sehingga tidak ada lagi ekspor bahan mentah, termasuk nikel sebagai bahan baku utama kendaraan listrik masa depan," kata Ahmad Muzani.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023