Upaya Bank KB Bukopin untuk meningkatkan kualitas aset telah menunjukkan hasil, antara lain bisa dilihat dari jumlah kredit bermasalah yang turun secara drastis pada kuartal I-2023.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menekan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) hingga 48,6 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal I-2023, menjadi Rp3,2 triliun dari Rp6,1 triliun pada kuartal I-2022.
Kemudian, rasio NPL Gross tercatat berada di posisi 7,0 persen, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di posisi 11,8 persen.
“Upaya Bank KB Bukopin untuk meningkatkan kualitas aset telah menunjukkan hasil, antara lain bisa dilihat dari jumlah kredit bermasalah yang turun secara drastis pada kuartal I-2023,” kata Deputi President Director PT Bank KB Bukopin Tbk Robby Mondong dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KB Bukopin persiapkan produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan
Peningkatan kualitas aset KB Bukopin terlihat pada tingkat pinjaman berisiko atau Loan at Risk (LAR) yang menurun dari 64,4 persen di kuartal I 2022 menjadi 50,3 persen di kuartal I 2023.
Dari sisi kredit, Bank KB Bukopin mencatat total kredit sebesar Rp45,8 triliun per akhir Maret 2023, turun 13,2 persen yoy dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp52,4 triliun.
Meski begitu, pendapatan bunga Bank KB Bukopin tumbuh 23,5 persen yoy mencapai Rp1,2 triliun per akhir Maret 2023, dari yang sebelumnya sebesar Rp1,01 triliun pada Maret tahun lalu.
Kemudian, total simpanan tercatat sebesar Rp46,5 triliun. Rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) tercatat berada di posisi 20,6 persen. Bank KB Bukopin menargetkan dapat meningkatkan rasio CASA hingga mendekati 25 persen pada akhir 2023.
Baca juga: Bank Muamalat mencatat peningkatan pengguna Muamalat DIN 23,7 persen
KB Bukopin berniat untuk mempertahankan rasio kredit terhadap simpanan (LDR) pada level saat ini, yaitu di posisi 98,5 persen. Bank juga berencana mengelola dananya secara efisien untuk menghindari dana menganggur yang berlebihan.
Di sisi lain, Net of Interest Margin (NIM) tercatat di posisi 0,8 persen, turun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 1,7 persen.
Bank KB Bukopin menyatakan penurunan tersebut disebabkan oleh tren peningkatan tingkat suku bunga acuan.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023