Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Laut Flores, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Jumat pukul 18.44 WIB.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,36 lintang selatan dan 120,16 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 125 km arah barat daya Selayar, Sulawesi Selatan, pada kedalaman 586 km.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam disebabkan adanya deformasi batuan akibat mekanisme slab pull pada Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Laut Flores," katanya.

Baca juga: BMKG: Sulawesi Utara dipasang sembilan alat sensor gempa

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Ia mengemukakan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap modeling), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pasimasunggu, Kepulauan Selayar dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Guncangan juga terasa di daerah Manggarai dan Manggarai Barat dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga pukul 18.53 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.

Baca juga: BMKG beri tips cara lindungi diri saat terjadi gempa

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Daryono mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Baca juga: Pemda perlu perhatikan konstruksi bangunan guna perkuat mitigasi gempa

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023