Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah IFSC World Cup setelah sebelumnya ditunjuk pada tahun 2022.
"Kami akan menampilkan opening di sisi kultural. Karena kekuatan kita di sisi kultural. Ini berbeda dengan kejuaraan dunia yang jarang menampilkan sisi kultural," kata Yenny Wahid kepada pewarta saat ditemui di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Jumat.
Berbeda dengan venue IFSC World Cup sebelumnya yang bertempat di Sudirman Central Business Distrik (SCBD), Jakarta. Untuk event kali ini Indonesia bakal menggunakan venue di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Baca juga: FPTI rampung mempersiapkan Piala Dunia Panjat Tebing 2023
"Besok rencananya ada pertunjukan. Semoga ini menjadi event tahunan bagi Indonesia atau minimal dua tahun sekali agar setiap ada pembukaan dapat menampilkan provinsi di Indonesia. Karena besok provinsinya di Jakarta maka akan ada penampilan dari kesenian-kesenian khusus Betawi," ujar Yenny.
Yenny Wahid juga mengungkapkan untuk tema urban yang diselenggarakan pada tahun lalu berhasil dan menuai apresiasi dari federasi panjat tebing internasional (IFSC) karena untuk pertama kali event panjat tebing diselenggarakan di distrik perkotaan.
"Ini pertama kali dalam sejarah IFSC kejuaraan dunia diselenggarakan di pusat kota urban apalagi di pusat distrik finansial. Mereka kagum," kata Yenny.
Bahkan penyelenggaraan IFSC World Cup 2022 seri Indonesia disebut oleh Yenny menjadi tolak ukur IFSC sebagai sebuah kesuksesan tuan rumah menyelenggarakan event.
"Penyelenggaraan di Jakarta sampai saat ini menjadi tolak ukur kesuksesan penyelenggaraan kejuaraan dunia," ungkap Yenny.
Indonesia bakal diwakili oleh 22 kontingen dalam kejuaraan ini. Yang dibagi menjadi 12 atlet kategori putra dan 10 kategori putri.
Baca juga: Indonesia kembali jadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing pada 2023
Baca juga: Indonesia kuasai medali speed putri Kejuaraan Asia Panjat Tebing 2022
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023