BPS sebut makin banyak penduduk Indonesia yang ingin jadi pengusaha

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan makin banyak penduduk bekerja di Indonesia yang berupaya menjadi pengusaha.

Hal itu tercermin pada persentase jumlah pekerja berusaha sendiri dan berusaha dibantu buruh tetap yang masing-masing naik sebesar 0,83 persen dan 0,23 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Ada kenaikan signifikan di status pekerjaan utama Februari 2023 kategori berusaha sendiri dan berusaha dibantu buruh tetap. Itu bisa menunjukkan bahwa makin banyak pekerja kita yang ingin menjadi pengusaha bagi dirinya sendiri,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud di Jakarta, Jumat.

Dengan kenaikan tersebut, proporsi distribusi penduduk bekerja pada kategori berusaha sendiri menjadi sebesar 20,67 persen dan berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,54 persen.

Data tersebut sejalan dengan peningkatan proporsi pertumbuhan penduduk yang bekerja di sektor informal, yaitu naik menjadi 60,12 persen pada Februari 2023 dari yang sebelumnya sebesar 59,97 persen pada Februari 2022.

Selain kategori berusaha sendiri dan berusaha dibantu buruh tetap, kategori lain yang juga mengalami peningkatan adalah pekerja bebas di pertanian, yakni sebesar 0,07 persen. Dengan demikian, proporsi pekerja bebas di pertanian tercatat sebesar 4,13 persen.

Sementara kategori-kategori lainnya mengalami penurunan. Misalnya, kategori pekerja bebas di nonpertanian turun sebesar 0,34 persen. Kemudian, kategori pekerja keluarga atau tak dibayar turun 0,11 persen dan kategori berusaha dibantu buruh tidak tetap turun 0,30 persen.

Penurunan tertinggi terjadi pada kategori buruh/karyawan/pegawai yang tercatat sebesar 0,38 persen. Meski begitu, kategori tersebut masih menjadi kelompok dominan pada sebaran status pekerjaan utama Februari 2023 dengan proporsi sebesar 36,34 persen.

Berdasarkan data BPS, jumlah penyerapan tenaga kerja sepanjang Februari 2022 hingga Februari 2023 mencapai 3,02 juta orang, sehingga total penduduk yang bekerja mencapai 138,63 juta orang.

Jumlah tersebut terdiri dari pekerja penuh waktu sebanyak 92,16 juta orang, pekerja paruh waktu 36,88 juta orang, dan setengah pengangguran 9,59 juta orang.

Baca juga: Ekonom perkirakan pertumbuhan positif ekonomi berlanjut ke triwulan II

Baca juga: BPS: Pulau Jawa masih dominasi struktur ekonomi RI