Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 akan berada di kisaran 5,0 persen hingga 5,2 persenJakarta (ANTARA) - Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang positif masih akan berlanjut ke triwulan II 2023.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2023 sebesar 5,03 persen sesuai prediksi saya. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi masih akan berlanjut pada triwulan II," kata Piter saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pernyataannya tersebut menanggapi data pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Pada triwulan I, pertumbuhan ekonomi didukung oleh pertumbuhan konsumsi yang meningkat pascaberakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Selain itu, investasi juga terus bergerak positif dan ekspor-impor masih mengalami surplus. Meski pergerakannya melandai, namun surplus ekspor-impor masih cukup besar.
Sementara pada triwulan II, ekonomi nasional akan ditopang oleh momen Lebaran yang berlangsung pada April. Menurut Piter, efek Lebaran umumnya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Piter memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 akan berada di kisaran 5,0 persen hingga 5,2 persen.
Adapun secara keseluruhan tahun, Piter memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5-5,3 persen.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2023 sebesar 5,03 persen ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 2,44 persen. Adapun pertumbuhan komponen tersebut tumbuh sebesar 4,54 persen yoy.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi terjadi pada sektor transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel. Di sisi lain, momen Ramadhan juga turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2023.
Selain konsumsi rumah tangga, komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya adalah ekspor yang tumbuh 11,68 persen yoy dan berkontribusi sebesar 2,10 persen.
Penguatan kinerja ekspor didukung oleh peningkatan bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Selain itu, kenaikan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia juga turut meningkatkan kinerja ekonomi.
Baca juga: Airlangga: ekonomi tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen pada triwulan I
Baca juga: Pakar: Bonus demografi jadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023