Mobil vektor pengangkut sampah ini seperti halnya mobil pengangkut sampah yang digunakan di objek wisata Kuta, Bali sehingga kawasan Pantai Kuta tetap bersih dari sampah
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengusulkan mobil vektor pengangkut sampah untuk penanganan sampah di sepanjang 9 kilometer pantai di Mataram sehingga objek wisata pantai serta kawasan pesisir pantai tetap terlihat bersih.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat, mengatakan, mobil vektor pengangkut sampah pantai itu sudah diusulkan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Semoga pemerintah provinsi memberikan atensi terhadap usulan kita sebagai upaya menjaga kebersihan sepanjang 9 kilometer pantai Kota Mataram," katanya.
Ia mengatakan mobil vektor pengangkut sampah ini seperti halnya mobil pengangkut sampah yang digunakan di objek wisata Kuta, Bali sehingga kawasan Pantai Kuta tetap bersih dari sampah.
"Mobil ini nantinya akan melakukan penanganan sampah setiap hari, terutama pada kawasan objek wisata. Untuk operasional, mungkin nanti ada di DLH," katanya.
Ia menambahkan sampah pantai, terutama yang ada di sejumlah objek wisata seperti Pantai Gading, Mapak Indah, Tanjung Karang, Loang Baloq, Pantai Ampenan, dan Pantai Meninting, murni sampah kiriman.
Sampah tersebut datang dari sungai kemudian hanyut ke laut dan kembali ke pinggir pantai karena terbawa arus gelombang.
"Sementara kalau di areal objek wisata seperti di Loang Baloq, semuanya bersih karena kita punya petugas khusus. Sampah di pinggir pantai saat ini memang masih menjadi masalah bagi kita," katanya.
Selama ini, penanganan sampah pantai dilakukan oleh tim dari DLH bekerja sama dengan camat, lurah, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait secara manual.
"Bahkan untuk kegiatan gotong royong yang dilakukan dari berbagai pihak, Loang Baloq sering kali menjadi lokasi pilihan. Hanya saja, sampah akan kembali datang bersama dengan gelombang," demikian Nizar Denny Cahyadi.
Baca juga: Siswa SMA di Bima bersih-bersih sampah di Pantai Kalaki
Baca juga: DLH Mataram produksi pupuk kompos hingga 200 kilogram per hari
Baca juga: Pemkot Mataram konsep kelola sampah tanpa TPA
Baca juga: Pemprov NTB dukung Mataram jadi pusat pengolahan sampah metode BSF
Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023