Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden mengajak para pelaku wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjaga iklim pariwisata yang nyaman dan kondusif bagi wisatawan, delegasi, dan tamu negara yang akan hadir dalam KTT ke-42 ASEAN 2023.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagiaan mengatakan, salah satu upaya untuk menjaga iklim pariwisata kondusif di Labuan Bajo adalah dengan menunda terlebih dulu kebijakan yang memunculkan kontroversi, misalnya penetapan tarif masuk Taman Nasional (TN) Komodo.
“Beberapa hari lagi Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah ASEAN Summit dan semua aspek sudah dipersiapkan dengan matang. Untuk itu, KSP merekomendasikan kebijakan yang memunculkan kontroversial, seperti penetapan tarif masuk TN Komodo ditunda dulu,” kata Helson dalam rapat koordinasi bersama pelaku wisata Labuan Bajo, di Jakarta, Jumat, sebagaimana siaran pers yang diterima.
Menurut Helson, penetapan tarif jasa wisata di kawasan TN Komodo harus didasarkan pada asas keterbukaan, kehati-hatian, dan pelibatan segenap pelaku wisata.
Selain itu, sambung dia, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) perlu menetapkan standar pelayanan jasa wisata untuk membedakan servis reguler dengan premium, sehingga wisatawan tidak ragu jika harus membayar lebih untuk pengalaman berwisata yang lebih nyaman.
"Penetapan tarif jasa wisata di kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padar harus melalui persetujuan BTNK. Selain itu, tahapan sosialisasi harus dijalankan dengan baik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Helson juga berpesan agar pelaku wisata di Labuan Bajo menjaga semangat Presiden Joko Widodo untuk menjadikan sektor pariwisata Indonesia lebih tangguh dan lebih menyejahterakan masyarakat.
Baca juga: 10 UMKM terbaik berpartisipasi di pameran KTT ASEAN
Baca juga: Kapolda NTT imbau warga jaga kamtibmas saat ASEAN Summit
Baca juga: Polri dukung deklarasi warga Manggarai Barat sukseskan KTT ASEAN
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023