Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang kadang disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas.

"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dikeluarkan BMKG pada Kamis (4/5), ada satu yang signifikan memengaruhi kondisi saat ini, yaitu adanya MJO (Madden Julian Oscillation) di kuadran 4 atau maritime continent dan juga faktor lokal," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat.

Menurut dia, MJO mempengaruhi proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Selain itu, dia mengatakan, pemanasan lokal pada siang hari juga berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Cilacap dan Banyumas.

Demikian pula anomali suhu permukaan laut, yang berkisar 0,5 derajat Celcius hingga 3 derajat Celcius, di sejumlah wilayah termasuk Laut Jawa.

"Oleh karena itu, kami prakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan," kata Teguh, menambahkan, hujan berpeluang terjadi sporadis pada malam hingga pagi hari.

Mengenai kemungkinan awal kemarau tahun 2023 di wilayah Jawa Tengah bagian selatan mundur dari yang diprakirakan sebelumnya, dia mengatakan bahwa hal itu baru dilihat pada dasarian (10 hari) pertama Mei.

"Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya. Jadi, evaluasi mundur tidaknya musim kemarau tahun 2023 baru bisa dilihat di dasarian pertama," ia menjelaskan.

Karena masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, Teguh mengimbau masyarakat tetap mewaspadai kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

BMKG sebelumnya memprakirakan musim kemarau di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas bermula pada dasarian kedua Mei hingga dasarian kedua bulan Juni 2023.

Sementara awal musim kemarau di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga diprakirakan berlangsung pada dasarian pertama bulan Juni hingga dasarian kedua bulan Juni dan di Kabupaten Kebumen pada dasarian pertama bulan Mei hingga dasarian pertama bulan Juni.

Baca juga:
Sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat
120 rumah warga di Kolaka Utara terendam banjir akibat hujan lebat

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023