Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengharapkan KTT ASEAN mampu fungsikan Internasional Hub Port (IHP) Bitung dan Bandara Sam Ratulangi(Samrat) sebagai pintu gerbang ekspor di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Kami berharap KTT ASEAN mampu fungsikan IHP Bitung dan Bandara Internasional Samrat Manado sebagai pintu gerbang Indonesia di bagian timur menuju negara-negara ASEAN," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Daniel Mewengkang melalui Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Jumat.
Ia mengatakan apalagi aktivitas Bandara Samrat yang sudah beroperasi 24 jam, dan siap menampung pesawat hingga berbadan lebar.
Begitu pula, katanya, dengan Pelabuhan Bitung, yang memiliki posisi strategis yakni berada di bibir Pasifik, dinilai mempunyai keunggulan tersendiri, apabila dibanding dengan pengiriman komoditas serupa melalui Pelabuhan Makassar, Kendari atau Parepare.
Bitung sebagai salah satu hub port di Kawasan Timur Indonesia (KTI), dimaksud untuk menjadi pelabuhan pengumpul komoditas unggulan Pulau Sulawesi dan sekitarnya, yang utamanya berupa hasil agro yang mempunyai pasar cukup kuat di Asia Timur dan pantai barat Amerika.
Maka, katanya, dalam membangun East Indonesia Hub Port, utamanya adalah guna memicu dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Model IHP untuk Kota Bitung, yaitu kolaborasi antara pelabuhan laut, kawasan industri, pusat logistik dan Non Resident Inventory.
Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023 yang berlokasi di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Pemprov Sulut ajak Inerco-Rotterdam Port kembangkan Pelabuhan Bitung
Baca juga: Gubernur Sulut bertemu Menko Kemaritiman bahas pelabuhan-bandara
Baca juga: Ekspor komoditi ke Jepang makin marak melalui Bandara Sam Ratulangi
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023