Sentani (ANTARA) - Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Papua menyebutkan, Kabupaten Keerom dan Jayapura dipersiapkan menjadi daerah penghasil padi di provinsi tersebut.
Kepala BPTPH Papua Frans Reimas di Jayapura, Kamis, menjelaskan prospek pertanian
di Keerom dan Jayapura.
Namun di beberapa lokasi, pertanian tanaman pangan di Kabupaten Keerom masih dilakukan dengan sistem tradisional. "Sehingga tingkat produktivitas masih rendah,” katanya.
Menurut Frans, kawasan lahan pertanian yang berkembang di Keerom berada di wilayah transmigrasi seperti Distrik Arso dan Distrik Skanto.
“Budidaya tanaman pangan dan hortikultura (di distrik tersebut) telah dilakukan secara lebih intensif dan telah menerapkan teknologi budidaya yang modern,” ujarnya.
Baca juga: Balai Karantina Pertanian Jayapura musnahkan hewan-tumbuhan ilegal
Baca juga: 4.500 hektar lahan pertanian di Keerom rusak akibat banjir
Dia menjelaskan, sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura mampu memberi kontribusi dalam perekonomian sektor pertanian maupun perekonomian wilayah kabupaten.
“Luas penggunaan lahan untuk tanaman pangan di Kabupaten Keerom mencapai 2.227 hektare dan tanaman hortikultura dengan luas lahan 1.864 hektare,” katanya.
Untuk Kabupaten Jayapura, dia menjelaskan, memiliki potensi sumber daya lahan yang cukup besar untuk pertanian khususnya padi sawah. Luas lahannya 1.273 hektare sesuai hasil analisis dan wilayah komoditas pertanian berdasarkan zona agroekologi.
“Untuk memenuhi target produksi padi, Pemerintah Kabupaten Jayapura akan mencetak sawah baru untuk mendukung program pemerintah tersebut," katanya.
Sedangkan BPTPH Papua melakukan analisis kesesuaian lahan untuk mendata lahan yang sesuai dan dapat dikembangkan untuk budidaya padi sawah.
Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023