Ambon (ANTARA News) - Sejumlah tenaga medis diberangkatkan ke Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (5/6) petang, untuk merawat dan mengevakuasi 18 penumpang korban pesawat jenis Cassa milik maskapai PT Merpati saat tergelincir di hari yang sama sekitar pukul 10.13 WIT, kata Plt. Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspers.
"Pesawat Cassa milik PT Merpati yang didatangkan dari Manado kemarin sore telah berangkat ke Banda, dan Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIT diharapkan dapat mengevakuasi korban," ujarnya ketika dikonfirmasi ANTARA News, di Ambon, Selasa.
Gaspers tidak bisa memastikan berapa jumlah tim medis yang ke Banda, dan juga korban yang segera dievakuasi ke Ambon, ibukota Provinsi Maluku.
Ia mengemukakan, PT Merpati Cabang Ambon yang mengatur mekanisme evakuasi dan perawatan korban pesawat naas yang terbang dari Amahai, Pulau Seram, Maluku Tengah, dan tergelincir saat mendarat di Lapangan Terbang Banda pada posisi di landasan pacu
runway 01, dan keluar sekira 200 hingga 300 meter.
"Yang pasti, saya sudah melaporkan peristiwa pesawat tergelincir tersebut ke Menhub, dan Ditjen Perhubungan Udara serta berkoordinasi dengan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu," kata Gaspers.
Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa pun pada hari Senin sudah berbicara langsung dengan Gubernur Maluku, Ralahalu, yang ditindaklanjuti Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengirimkan Tim Pemeriksa Keselamatan Penerbangan ke Banda melalui Ambon.
Tim tersebut telah tiba di Bandara Internasional Pattimura, Selasa pagi (6/6), selanjutnya menunggu selesainya evakuasi korban. Setelah itu, mereka dijadwalkan ke Banda untuk memeriksa pesawat yang dua sayap dan roda patah, serta badannya retak.
Para korban yang Senin siang gagal dievakuasi ke Ambon, karena cuaca di Banda memburuk itu dilaporkan menjalani perawatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.
Pesawat bernomor penerbangan MZ-9971 tersebut terbang dari Amahai, Senin pagi sekira pukul 09.30 WIT dipiloti Genggong S.,
co-pilot Resy Rendisa dan teknisi Rico HS. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006