Sidoarjo (ANTARA) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali (BBPJN Jatim-Bali) terus menggenjot pembangunan jalan lintas pantai selatan (pansela) di provinsi setempat secara berkala, tepat waktu, dan tepat mutu.
Ayu Pertimasari Sekar Handayani selaku Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan BBPJN Jatim-Bali dalam keterangannya di Sidoarjo, Kamis, mengatakan dari total panjang pembangunan jalan pansela sepanjang 628,39 kilometer yang sudah terbangun per Februari 2023 sepanjang 350,57 kilometer.
Lalu, Kabupaten Blitar sepanjang 18,05 kilometer, Kabupaten Malang terbangun 50,86 kilometer, Lumajang sepanjang 30,50 kilometer, Jember sepanjang 32,10 kilometer dan sepanjang 87,20 kilometer.
Baca juga: Khofifah: JLS rampung, ekonomi-pariwisata pansela terdongkrak
Baca juga: KSP: Pariwisata Pansela kejar ketertinggalan ekonomi Jatim selatan
Untuk tahun anggaran 2023, pihaknya tengah menyelesaikan jalur pansela sepanjang sekitar 40,27 kilometer dengan sumber anggaran pembangunan dari APBN, SBSN, maupun pinjaman dari luar negeri seperti Islamic Development Bank (IsDB).
"Trans South-South Java Road (TRSS) Phase I dengan pinjaman dari IsDB dimulai sejak tahun 2019 sampai tahun 2023. Nantinya panjang jalan yang dibangun dari pinjaman IsDB jika selesai pembangunannya akan memiliki panjang sekitar 86,48 kilometer," kata Ayu.
Ia menyampaikan terkait dengan keberlanjutan usulan pembangunan jalan pansela Jawa Timur, pihaknya telah mengajukan usulan kegiatan pembangunan TRSS Phase II sepanjang sekitar 102,84 kilometer dengan sumber dana pinjaman dari IsDB dan ADB.
Pembangunan jalan pansela di Kabupaten Jember dan Banyuwangi sesuai rencana akan menggunakan sumber dana dari ADB dengan panjang rencana pembangunan sekitar 72,25 kilometer.
Baca juga: KSP minta pemda percepat pembebasan tanah Jalan Pansela Jatim
Baca juga: Gubernur Jatim harapkan jalur Pansela dongkrak ekonomi Malang selatan
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023