Cirebon (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan dua penyintas konflik Sudan yang merupakan warga Cirebon sudah tiba di Tanah Air.

"Kedua warga Kabupaten Cirebon yang menjadi penyintas konflik Sudan sudah kembali ke Tanah Air," kata Subkor Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dan Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda Disnakertrans Kabupaten Cirebon Danial El Amin di Cirebon, Kamis.

Ia mengatakan kedua penyintas konflik Sudan asal Kabupaten Cirebon atas nama Atika Maula (23) dipastikan telah berkumpul kembali dengan keluarganya di Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Sedangkan satu lainnya kata Danial, yaitu atas nama Ismiatul Muawiyah (22), berdasarkan laporan yang diterima hingga kini yang bersangkutan masih harus menjalani karantina di DKI Jakarta, karena kondisinya kurang sehat.

Baca juga: Baznas biayai Rp170 juta pemulangan 118 mahasiswa Riau dari Sudan

Baca juga: Sampai 1 Mei sudah 949 WNI dievakuasi dari Sudan

Ia mengaku belum mendapatkan informasi detail mengenai berapa lama karantina yang harus dijalani warga Kabupaten Cirebon tersebut.

Selain itu, dua WNI tersebut juga berstatus sebagai mahasiswi yang sedang berkuliah di Sudan, dan saat terjadi konflik Pemerintah Indonesia memulangkannya.

"Dari pusat menyampaikan akan memberikan informasi lebih lanjut apabila Ismiatul Muawiyah kondisinya fit dan diizinkan pulang dari karantina," ujarnya.

Danial menyampaikan, secara umum kondisi kedua warga Kabupaten Cirebon tersebut juga kondisinya baik-baik saja, meski salah satunya masih menjalani karantina di Ibu Kota.

Selain itu, jajarannya juga masih menunggu kabar terbaru dari Kementerian Luar Negeri RI untuk memastikan masih ada atau tidaknya warga Kabupaten Cirebon yang menjadi penyintas konflik di Sudan.

"Kami baru mendapatkan informasi dua WNI asal Kabupaten Cirebon yang menjadi penyintas konflik Sudan, dan semoga tidak ada lagi," katanya.

Baca juga: 23 WNI korban konflik Sudan tiba di NTB

Baca juga: Kemlu: Pemerintah masih berupaya keluarkan 6-8 WNI dari Sudan

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023