Pontianak (ANTARA) - Adanya kenaikan harga eceran tertinggi(HET) beras medium dan premium memberikan dampak peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sub sektor pangan di Provinsi Kalimantan Barat(Kalbar), tergambar dari data BPS pada April 2023 dimana NTP sub sektor pangan mencapai angka indeks 107 poin.
"Pada Maret 2023 pemerintah melalui Badan Pangan Nasional secara resmi memberlakukan (HET) baru untuk beras termasuk gabah. Hal itu bisa berdampak positif untuk NTP sub sektor pangan," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa gabah yang naik dan beras yang tinggi secara otomatis petani mendapat nilai tambah dari usaha taninya. Namun ia memastikan kenaikan gabah dan beras yang ada sebagaimana HET masih wajar dan dapat terjangkau oleh masyarakat.
"Sejauh ini stok beras kita masih tersedia di pasar dan masyarakat masih mampu membeli. Keseimbangan antara pasokan atau ketersediaan, harga yang didapat petani dari usahanya dan kemampuan membeli masyarkat masih stabil," ucap dia.
Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Doni Saiful Bahri menjelaskan bahwa untuk hasil penetapan pemerintah yakni HET harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp5.000 dan GKP di tingkat penggilingan Rp5.100. Sementara itu, untuk gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan di harga Rp6.200 dan GKG di gudang Perum Bulog Rp6.300.
Sementara untuk HET beras berdasarkan zonasi. Untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp. 10.900/kg sedangkan beras premium Rp. 13.900/kg. Sedangkan untuk Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp. 11.500/kg dan beras premium Rp.14.400/kg. Adapun zona 3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp. 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp. 14.800/kg.
"Adanya kenaikan HET tentu harapannya berkorelasi positif terhadap peningkatan HET. Nah dari data BPS Kalbar, untuk NTP Maret 2023 sebesar 104,96 poin dan pada April naik menjadi 107,00 atau meningkat 1,94 persen. NTP pangan sudah di atas 100 poin dan artinya apa yang didapat petani lebih besar dari yang dikeluarkan atau biaya produksi petani," ucap dia.
Terkait produksi padi di Kalbar, terutama realisasi tanaman padi di Kalbar periode Oktober 2022-Maret 2023 sudah mencapai 191.909 hektare. Kemudian untuk target masa tanam April-September 2023 akan terus dikawal, sehingga target tanam 2022/2023 bisa tercapai 346.833 hektare.
Baca juga: Pemerintah umumkan HET beras medium terbaru Rp10.900 per kg di Jawa
Pewarta: Dedi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023