... Lapangan Terbang Surabaya II di Mbay ini dibangun pemerintahan fasis militer Jepang pada Perang Dunia II... "Kupang, NTT (ANTARA News) - Lahan pembangunan Lapangan Terbang Surabaya II, di Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo, NTT, sudah diselesaikan melalui tukar guling dengan TNI. Untuk tahap awal, panjang landasan 900 meter saja dan akan diperpanjang hingga 2.500 meter di kemudian hari.
"Masalah lahan sudah kami selesaikan. Pemerintah dan DPRD Nagekeo sudah menandatangani kesepakatan tukar guling dengan TNI. Jadi sudah tidak ada masalah lagi," kata Ketua DPRD Nagekeo, Gaspar Batu Bata, di Kupang, Selasa.
Hanya saja, Lapangan Terbang Surabaya II tidak bisa langsung dibangun karena dana bersumber dari pusat pada tahun anggaran 2012. Diperlukan paling tidak Rp43 miliar untuk mewujudkan lapangan terbang itu.
Dia mengatakan, pada Tahun Anggaran Murni 2013, pemerintah pusat juga belum mengalokasikan kembali anggaran untuk pembangunan bandara itu karena masalah lokasi itu baru diselesaikan pada akhir 2012 lalu.
Batu Bata mengatakan, keberadaan Lapangan Terbang Surabaya II ini akan menjadi bandara utama untuk seluruh Pulau Flores, mulai dari Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Maumere, dan Larantuka, Flores Timur di ujung timur Pulau Flores.
Lapangan Terbang Surabaya II di Mbay ini dibangun pemerintahan fasis militer Jepang pada Perang Dunia II untuk kepentingan militer Jepang, guna memudahkan kontrol terhadap wilayah timur Indonesia dalam konteks Perang Pasifik. (*)
Batu Bata mengatakan, keberadaan Lapangan Terbang Surabaya II ini akan menjadi bandara utama untuk seluruh Pulau Flores, mulai dari Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Maumere, dan Larantuka, Flores Timur di ujung timur Pulau Flores.
Lapangan Terbang Surabaya II di Mbay ini dibangun pemerintahan fasis militer Jepang pada Perang Dunia II untuk kepentingan militer Jepang, guna memudahkan kontrol terhadap wilayah timur Indonesia dalam konteks Perang Pasifik. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013