Dalam situasi saat ini, tetap ada risiko bahwa pasangan dolar-rubel akan kembali ke kisaran 80-82,5
Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia terangkat ke level tertinggi satu bulan pada awal perdagangan Kamis setelah empat sesi berturut-turut naik, mengikuti pemulihan sebagian harga minyak di tengah berkurangnya pasokan mata uang asing.
Pada pukul 07.49 GMT, rubel menguat 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 79,04, setelah mencapai 78,9025 pada Rabu (3/5/2023), terkuat sejak 4 April.
Rubel juga meningkat 0,4 persen menjadi diperdagangkan pada 87,41 versus euro dan diperdagangkan 0,4 persen lebih kuat terhadap yuan pada 11,41.
Baca juga: Rubel Rusia stabil terhadap dolar setelah penurunan harga minyak
Rubel menguat tajam setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil pada Jumat (28/4/2023), tetapi mempertahankan prospek kenaikan di masa depan. Rubel juga diuntungkan dengan kelambatan dari harga minyak yang tinggi sepanjang April, yang berarti pendapatan ekspor yang lebih tinggi untuk eksportir Rusia.
Tapi setelah pajak akhir bulan dibayarkan pada 28 April, rubel akan mendapat tekanan dari berkurangnya pasokan mata uang asing di pasar.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 73,16 dolar AS per barel.
Penurunan harga minyak menjadi 73 dolar AS dari 80 dolar AS per barel akan memberi tekanan pada rubel dan dapat menyebabkan gelombang pelemahan lainnya, kata kepala analis Banki.ru, Bogdan Zvarich dalam sebuah catatan.
"Dalam situasi saat ini, tetap ada risiko bahwa pasangan dolar-rubel akan kembali ke kisaran 80-82,5," kata Zvarich.
Harga minyak pulih pada Kamis tetapi tidak dapat mengembalikan penurunan lebih dari 9,0 persen dari tiga hari sebelumnya, karena kekhawatiran permintaan pada konsumen utama mengesampingkan sinyal bahwa AS dapat menghentikan kenaikan suku bunganya.
Indeks saham Rusia berada di posisi terendah sekitar tiga minggu. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.007,3 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah pada 2.527,2 poin.
Saham Rusia tidak mungkin melihat minat beli yang serius sebelum akhir pekan panjang Rusia, kata analis Sinara Investment Bank. Negara ini merayakan Hari Kemenangan pada 9 Mei.
Geopolitik sebagian disalahkan atas penurunan saham Rusia baru-baru ini, sementara investor secara global takut resesi, karenanya penurunan Brent berkelanjutan, kata Sinara.
Baca juga: Rubel melemah karena pasar Rusia pertimbangkan prospek suku bunga
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023