Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns mengharapkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan ASEAN dengan Belanda dan Eropa menjadi semakin kuat.

Pada jamuan malam dalam rangka perayaan ulang tahun Raja Willem-Alexander atau Koningsdag yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Rabu (3/5) malam, Grijns menekankan bahwa Indonesia dan Belanda mempunyai sangat banyak potensi yang dapat menguntungkan kedua pihak.

Ia juga menyatakan Belanda sangat bangga dapat menjadi gerbang Indonesia memasuki pasar Eropa, dan mengharapkan hal tersebut dapat bertimbal balik bagi negaranya.

“Kami berharap Indonesia juga dapat menjadi gerbang bagi Belanda memasuki pasar ASEAN dan untuk memperhebat persahabatan dengan ASEAN dengan kemitraan yang lebih kuat,” kata Dubes.

Menurut dia, Belanda adalah salah satu investor dan mitra dagang Eropa terbesar bagi Indonesia dan ASEAN. Dia juga menyebutkan bahwa komunitas bisnis Belanda amat aktif di Indonesia dan Asia Tenggara.

Saat ini, Belanda juga menjadi negara tujuan bagi sekitar 3.000 pelajar ASEAN setiap tahunnya, tambahnya.

Baca juga: Dubes Grijns: Kesamaan nilai pererat hubungan Indonesia-Belanda

Baca juga: Dubes Belanda tegaskan dukungan pembangunan ekonomi hijau Indonesia

Dubes Grijns pun menyoroti perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa (EU), yang ia sebut dapat memacu kerja sama ekonomi.

Walaupun ada beberapa persoalan dalam hal tersebut, Grijns meyakini solusinya dapat dibicarakan baik-baik secara pragmatis.

“Mari berfokus pada hal-hal yang menyatukan kita dan bukan pada hal yang memecah kita. Mari kita lihat apa tujuan besar kita bersama, karena apa yang dapat kita capai kali ini jelas-jelas akan menguntungkan semua pihak,” tegasnya.

Selain itu, Grijns menyatakan bahwa pihaknya mendukung seruan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, yang turut hadir dalam acara tersebut, untuk mewujudkan distribusi vaksin yang merata di seluruh dunia.

Selain itu, ia juga menegaskan dukungannya terhadap upaya Indonesia dalam memproduksi vaksin secara mandiri.

“Karena itulah, kami mendukung ambisi Indonesia untuk memproduksi vaksinnya sendiri di sini, di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan (vaksin) di Indonesia dan di kawasan ASEAN,” ujarnya.

Baca juga: Menkes puji Belanda sebagai negara pendukung "pandemic fund" terawal

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023