Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M. Tokan mengatakan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono akan menemui Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis siang.
“Kamis 4 Mei 2023 pukul 14.00 WIB Ketum DPP PPP didampingi sejumlah pengurus teras menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta,” kata Donnie Tokan, sapaan karibnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia menyebut bahwa agenda pertemuan Mardiono dengan Jokowi tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ke-5 PPP yang mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (26/4).
“Melaporkan hasil Rapimnas Ke-5 PPP yang memutuskan Mas Ganjar Pranowo sebagai capres,” ujarnya.
Donnie menjelaskan bahwa rencana Mardiono menemui Jokowi tersebut dilandasi karena partai berlambang Ka’bah tersebut merupakan salah satu partai pendukung pemerintah.
“Kedatangan kami karena PPP sebagai bagian dari koalisi Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin,” ucapnya.
Sebelumnya, Minggu (30/4), Mardiono menyerahkan hasil rapimnas partainya yang secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kantor PDI Perjuangan, Jakarta.
Pertemuan tersebut dihadiri Ganjar Pranowo yang juga telah terlebih dahulu diumumkan PDI Perjuangan sebagai bakal capres pada Jumat (21/4).
“(PPP) menyatukan diri dalam gerak kemenangan bersama dengan PDI Perjuangan karena itu pada kesempatan ini pula akan dilakukan penyerahan hasil Rapimnas PPP dari (Plt.) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Bapak Mardiono kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: PPP: Pertemuan Jokowi dan ketum parpol banyak tawa, tidak bahas capres
Baca juga: PPP: Pertemuan Jokowi dan ketum parpol tidak bahas reshuffle
Rencana Mardiono untuk menemui PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, hingga Presiden Jokowi telah diungkapkannya saat momentum pertemuan dengan ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (27/4).
“Karena Pak Ganjar Pranowo memiliki induk kader partai, yaitu di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), maka saya juga harus menyampaikan ini kepada Ibu Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Mardiono.
Mardiono mengatakan bahwa dia telah berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo untuk memberitahukan dukungan yang diberikan PPP kepadanya sebagai bakal capres.
“Pak Ganjar kan orang yang paling mudah dikomunikasikan, beliau tidak sulit, ya. Tentu komunikasi itu ada. Alhamdulillah (tanggapannya) baik, 'welcome',” tuturnya.
Setelah menemui Megawati dan Ganjar, Mardiono menyebut dia berencana akan menemui Presiden RI Joko Widodo untuk mengkomunikasikan terkait hasil rapimnas partainya yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres tersebut.
“Mengkomunikasikan dengan presiden karena kami adalah sebagai partai yang koalisi dengan pemerintah,” ucap dia.
Sebelumnya, Selasa (2/5) malam, pertemuan para ketua umum partai politik bersama Presiden RI Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta dihadiri enam ketum parpol, yakni Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Pertemuan tersebut dilakukan di tengah situasi politik yang kian menghangat menjelang Pemilu 2024 setelah PDI Perjuangan mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. PPP kemudian menyusul memutuskan mengusung Ganjar.
Ganjar merupakan salah satu figur politik yang memiliki elektabilitas tinggi dari berbagai survei. Selain Ganjar, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.
Figur lainnya yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang partainya telah menjalin koalisi bernama Kebangkitan Indonesia Raya dengan PKB. Sementara, Golkar, PAN dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023