memberikan dalam bentuk makanan pendamping ASI
Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) menggandeng mitra dalam menggencarkan program Kakak Asuh Anak Stunting (KAAS) untuk menekan prevalensi stunting di lapangan.
"Setelah Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) digencarkan di kalangan instansi pemerintah dan swasta, menyusul program KAAS dari kalangan mitra komunitas," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, salah satu komunitas itu adalah komunitas warga Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Warga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulawesi Selatan bersama media lokal di Makassar.
Menurut dia, melalui program KAAS itu mereka menyalurkan donasi ke pihak BKKBN untuk selanjutnya diberikan kepada kelompok sasaran yakni rumah tangga yang berpotensi stunting dan juga rumah tangga yang memiliki anggota keluarga berstatus stunting.
Baca juga: BKKBN Sulsel perkuat sinergi lintas sektor
Baca juga: BKKBN Sulsel konsentrasi pada penurunan stunting di Jeneponto
Hal itu dibenarkan salah seorang donatur yang menyalurkan bantuannya pada PSMTI Sulsel, Andi Inar.
Menurut dia, donasi yang diberikan per bulan selama enam bulan hingga satu tahun untuk mendukung percepatan penanganan stunting di lapangan.
"Donasi sebesar Rp1 juta per orang per bulan itu, untuk penanganan dan pencegahan stunting dengan memberikan dalam bentuk makanan pendamping ASI dan juga makanan bergizi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris PSMTI Sulsel Hendryk Hodiono mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan BKKBN Sulsel untuk menekan kasus stunting di Sulsel.
Menurut dia, bantuan berupa donasi dan menjadi Kakak Asuh ini diharapkan dapat membantu keluarga yang berpotensi maupun memiliki anggota keluarga yang stunting tersebar di Sulsel.
Baca juga: BKKBN Sulsel apresiasi Pemkab Gowa gandeng USAID tangani stunting
Baca juga: Pemkab Buton belajar strategi penanganan stunting di BKKBN Sulsel
Baca juga: Dinkes Sulsel: Butuh partisipasi lintas sektor untuk cegah stunting
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023