SDM yang berkualitas, produktif, dan menguasai teknologi, adalah kunci mewujudkan Visi Indonesia 2045 yaitu ekonomi modern dengan tingkat kesejahteraan berkualitas, dengan target pendapatan sebesar 23.199 dolar AS per kapitaJakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Sekjen Kemendikbudristek) Suharti mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas adalah kunci negara berpendapatan tinggi.
“SDM yang berkualitas, produktif, dan menguasai teknologi, adalah kunci mewujudkan Visi Indonesia 2045 yaitu ekonomi modern dengan tingkat kesejahteraan berkualitas, dengan target pendapatan sebesar 23.199 dolar AS per kapita,” kata Suharti pada Seminar Hari Pendidikan Nasional 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Suharti mengatakan bonus demografi atau pertambahan penduduk usia muda yang akan dialami oleh Indonesia pada tahun 2045 akan membahayakan negara jika tidak produktif dan tak mampu bersaing, sehingga perlu ada kebijakan yang tepat untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Data yang dipaparkan Suharti terkait Human Capital Index Indonesia saat ini memiliki skor 0,53 di peringkat ke-87. Masih jauh di bawah jika dibandingkan dengan negara ASEAN lain, seperti Malaysia dengan skor 0,67 di peringkat 55 dan Singapura dengan skor 0,88 di peringkat 1.
“Indeks Pembangunan Manusia kita mengalami pertumbuhan, tetapi kalau dilihat butuh kerja keras karena tren-nya mengalami stagnasi, belum bisa mengangkat indeks secara signifikan., karena kemampuan bersaing dalam kancah global masih lemah,” ucapnya.
Baca juga: Kemendikbud dorong pembentukan SDM cakap digital
Ia juga memaparkan pilar kemampuan teknologi Indonesia masih ada di peringkat 68, kesehatan di peringkat 95, penguasaan keterampilan di peringkat 62, infrastruktur di peringkat 71, serta efisiensi pasar tenaga kerja yang masih di peringkat 82.
“Kualifikasi pendidikan dalam pekerjaan juga masih rendah, bahkan mayoritas pekerja di tahun 2022 sebanyak 39,10 persen hanya berpendidikan SD ke bawah, dan tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh pendidikan menengah ke atas,” ujarnya.
Meski angka-angka tersebut masih rendah dan kontribusinya masih sedikit untuk kemajuan perekonomian Indonesia, Suharti mengapresiasi kerja para tenaga pendidik di jenjang vokasi, utamanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena tingkat pengangguran terbuka pekerja dengan tingkat pendidikan SMK mengalami penurunan secara signifikan pada 2021-2022 dari 11,45 persen menjadi 10,36 persen..
Oleh karena itu ia menekankan pengembangan pendidikan vokasi menjadi pilihan strategis, dengan target penduduk usia kerja lulusan SMA sederajat dan perguruan tinggi pada 2045 mencapai 90 persen. Ia juga menekankan pentingnya pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.
“Anak yang lahir di Indonesia saat ini 53 persen akan tumbuh menjadi manusia produktif jika kita memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Baca juga: Program magang mahasiswa vokasi ke Eropa didukung Kemendikbudristek
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023