Los Angeles (ANTARA) - Para peneliti Amerika Serikat (AS) mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) baru yang dapat membantu orang-orang yang memiliki kesadaran mental namun tidak dapat berbicara secara fisik seperti terkena stroke.

Menurut studi yang diterbitkan pada Senin (1/5) di jurnal Nature Neuroscience itu, sistem yang disebut dekoder semantik tersebut dapat menerjemahkan aktivitas otak seseorang sambil mendengarkan cerita atau diam-diam membayangkan penuturan cerita, menjadi aliran teks yang berkelanjutan.

Tidak seperti sistem decoding bahasa lain yang sedang dikembangkan, sistem ini tidak memerlukan subjek untuk memiliki implan bedah, menjadikan prosesnya tidak invasif.

Studi itu menyebutkan bahwa dalam dekoder yang baru dikembangkan tersebut, rekonstruksi ucapan bukan kata per-kata, tetapi dapat memulihkan "inti" dari apa yang didengar pengguna.

Sistem ini dikembangkan oleh para peneliti di University of Texas di Austin (UT Austin).

"Untuk metode noninvasif, ini merupakan lompatan besar yang nyata dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, yang biasanya berupa kata tunggal atau kalimat pendek," papar Alex Huth, asisten profesor ilmu saraf dan ilmu komputer di UT Austin.

Alex mengatakan pihaknya mendapatkan model untuk memecahkan kode bahasa berkelanjutan untuk waktu yang lama dengan ide-ide rumit.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023