Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengkonsultasikan perlunya pembiayaan yang bersifat hibah dalam pertemuan Consultative Group on Indonesia (CGI) yang akan berlangsung pada pertengahan Juni 2006. "CGI ini sifatnya konsultatif, kita ingin mengkonsultasikan berbagai masalah, termasuk juga pembiayaan yang sifatnya hibah untuk Yogya dan sekitarnya paska gempa," kata Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta usai mengikuti rapat kerja Komisi XI DPR di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, pemerintah akan mengajukan skema restrukturisasi utang luar negeri termasuk adanya kebutuhan pembiayaan yang lebih besar paska gempa di Yogyakarta dan sekitarnya. "Kita akan restrukturisasi, cuma kita tidak akan `ngemplang` utang yang sudah diberikan kepada kita," katanya. Menurut dia, pembiayaan rehabilitasi Yogya dan sekitarnya diusahakan untuk tidak menambah stok utang luar negeri karena pemerintah akan mengutamakan penggunaan bantuan hibah. "Mereka (negara pemberi hibah) sedang menunggu program kita untuk rehabilitasi dan rekonstruksi itu apa. Ini sedang kita susun bersama Departemen Pekerjaan Umum," katanya. Mengenai pertemuan CGI, Paskah juga menyatakan bahwa Jepang sudah menyatakan dukungannya atas berbagai program Indonesia yang akan diajukan dalam pertemuan itu. "Saya sudah bertemu dengan menteri keuangan Jepang beberapa waktu lalu, dan menyatakan mendukung program Indonesia dalam CGI," katanya. Menurut dia, Jepang akan dijadikan sebagai barometer dalam pertemuan CGI karena negara itu biasanya yang paling besar memberikan pembiayaan kepada Indonesia. "Jadi kalau Jepang sudah menyatakan mendukung, kita lebih enak, apalagi mereka juga tidak akan mengurangi pinjaman official development assistance (ODA)-nya, padahal untuk negara lain sudah berkurang," katanya. Paskah juga mengungkapkan, Jepang berjanji akan meninjau kembali semua persyaratan pinjaman ODA sehingga dapat meringankan Indonesia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006