Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan banjir bandang yang melanda delapan desa di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, menyebabkan 93 kepala keluarga mengungsi di Balai Desa Ciranjang karena rumah mereka masih tersisa lumpur tebal.
"Kami sudah meminta Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, untuk mendirikan dapur umum dan dinas kesehatan untuk mendirikan posko kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan. Dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir di dua kecamatan," katanya.
Herman menjelaskan, untuk rumah warga dan fasilitas umum yang terendam lumpur yang disisakan banjir, Rabu pagi, sudah mulai dibersihkan petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, PMI Cianjur, dan Damkar Cianjur.
Baca juga: Dua jembatan putus akibat dihantam banjir di Ciranjang-Cianjur
Baca juga: Ratusan warga mengungsi karena banjir Ciranjang-Cianjur
Namun, pihaknya meminta warga untuk bertahan sementara waktu di pengungsian karena curah hujan masih tinggi dan debit air di Sungai Ciranjang masih tinggi, sehingga rawan terjadi banjir susulan, ditambah pendangkalan dan sampah yang menumpuk setelah banjir.
"Kami berharap posko yang dibangun dapat meringankan beban warga korban banjir, untuk kaum perempuan lebih baik bertahan di pengungsian sedangkan kaum pria dapat menjaga rumah ketika malam atau melakukan ronda bersama," katanya.
Kepala Desa Ciranjang, Dede Efendi, mengatakan memasuki hari ketiga setelah banjir warga yang masih mengungsi di balai desa sudah mulai berkurang dari 293 jiwa saat ini masih tersisa 50 persen karena sebagian besar rumah mereka rusak akibat banjir.
"Saat ini, kami mendapat bantuan dapur umum dan posko kesehatan dari Pemkab Cianjur. Jatah dapur umum akan disebar juga untuk beberapa desa di Kecamatan Bojongpicung yang berbatasan dengan Ciranjang," katanya.*
Baca juga: BPBD Cianjur mencatat empat jembatan putus dihantam banjir
Baca juga: BPBD Cianjur: 100 kepala keluarga mengungsi akibat banjir
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023