Taliban Pakistan mendirikan tempat-tempat perlindungan di daerah Babar yang bergunung.
Dera Ismail Khan (ANTARA News/Reuters) - Satu serangan pesawat Amerika Serikat (AS) menewaskan setidak-tidaknya 10 orang petempur Taliban di daerah suku utara Pakistan, Ahad, demikian sumber-sumber intelijen setempat.

Serangan pesawat tanpa awak itu terjadi beberapa hari setelah satu serangan pesawat serupa menewaskan seorang pemimpin penting gerilyawan di daerah itu.

Antara 10 dan 12 orang tewas dalam serangan terhadap tiga kompleks di Babar Pehari, Waziristan Selatan, kata sumber-sumber intelijen.

Jumlah orang yang berada di kompleks lebih banyak ketika serangan itu terjadi, kata para pejabat, yang berarti jumlah korban mungkin bertambah.

Kompleks itu diduga tempat tinggal gerilyawan Taliban Punjabi, satu kelompok yang punya hubungan dekat dengan Al Qaida, kata para pejabat intelijen.

Taliban Pakistan mendirikan tempat-tempat perlindungan di daerah Babar yang bergunung, 140km timur laut Wana, markas besar mereka di Waziristan Selatan, tambah mereka.

Waziristan Selatan dikuasai oleh tentara Pakistan, yang beroperasi dibawah gencatan senjata yang goyah dengan para gerilyawan dari suku Wazir lokal.

Serangan pada Ahad itu terjadi setelah kematian Mullah Nazir, seorang pemimpin gerilaywan Waziri, Rabu. Nazir mendukung serangan-serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Afghanistan tetapi menandatangani dua perjanjian perdamaian dengan tentara Pakistan. Pada Ahad ribuan pendukungnya melakukan protes terhadap pembunuhannya.

Banyak warga Pakistan mengatakan, pesawat kecil tanpa awak itu melakukan serangan yang melanggar kedaulatan negara itu , dan marah atas jatuhnya korba-korban sipil akibat serangan-serangan itu.

Pihak warga lainnya mengatakan pesawat-pesawat itu adalah satu-satunya jalan untuk membunuh gerilyawan yang mengganggu penduduk lokal di daerah-daerah yang tentara Pakistan tidak bersedia lakukan patroli.

Serangan-serangan pesawat tanpa awak itu secara dramatis meningkat sejak Presiden Barack Obama memerintah AS pada 2009. Hanya ada lima serangan pesawat itu tahun 2007, tetapi jumlahnya meningkat menjadi 117 serangan tahun 2010 sebelum menurun menjadi 46 tahun lalu.

Jumlah korban pasti sulit untuk diverifikasi. Sebagian besar mereka yang tewas adalah gerilyawan, tetapi sejumlah warga sipil juga tewas.
(Uu.H-RN/H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013