"Kami terus memantau lokasi-lokasi daerah rawan bencana."

Sukabumi (ANTARA News) - Hujan deras yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam sepekan ini menyebabkan bencana tanah longsor semakin meluas dua wilayah, Kecamatan Parungkuda dan Kecamatan Nyalindung, serta dilaporkan empat rumah rusak tertimbun.

"Bantuan darurat sudah kami kirimkan untuk para korban bencana tanah longsor. Dari pantauan kami di lapangan longsor disebabkan tergerusnya tebing oleh air hujan," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, kepada ANTARA News, Minggu.

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat, tiga rumah di Kampung Caringi, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung rusak dan satu rumah rusak di Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda.

Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan tim penanggulangan bencana sudah berada di lokasi.

Selain longsor, tanggul Sungai Cibodas di Kecamatan Parungkuda pun jebol, tetapi tidak menyebabkan banjir. Hanya saja air sungai tersebut tumpah ke pemukiman dan lahan pertanian, walau tidak ada laporan adanya rumah yang terendam banjir maupun lahan pertanian rusak.

Menurut Usman, potensi terjadinya bencana tanah longsor cukup tinggi, karena saat ini merupakan puncak musim hujan.

Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Sukabumi terus bersiaga dan mengerahkan seluruh petugas penanggulangan bencana mulai dari relawan, tim reaksi cepat sampai petugas inti. Apalagi, ia menilai, musim hujan juga berpotensi terjadinya bencana banjir dan angin puting beliung.

"Kami terus memantau lokasi-lokasi daerah rawan bencana dan mengantisipasi terjadinya bencana seperti memasang bronjong untuk meminimalisir terjadi bencana dan kerugian serta korban jiwa saat terjadi bencana," ujarnya.

Warga yang menjadi korban longsor di dua kecamatan tersebut pihaknya sudah mengevakuasi ke lokasi yang lebih aman, serta memasang tenda darurat untuk mengantisipasi adanya longsor susulan.

Sebelumnya, menurut dia, juga di Kampung Nyalempet, Desa Girijya, Kecamatan Nagrak, terjadi longsor yang menewaskan nenek dan cucunya, Yuyun (55) dan M. Riki Maulan (5 bulan), sedangkan dua orang korban lainnya selamat, Parmi (57) dan Sumiati yang ibu dari M. Riki.

"Kami pun terus berkoordinasi dengan petugas di daerah jika terjadi bencana agar secepatnya melapor kepada kami untuk dilakukan penanggulangan bencana dan diberikan bantuan darurat," demikian Usman. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013