Sebagian komoditas produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) mengalami peningkatan harga.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, sebagian komoditas produk pertambangan menunjukkan kenaikan harga dibanding Maret 2023, sementara harga beberapa komoditas lainnya menunjukkan penurunan.
Menurut Budi, fluktuasi harga yang didorong variasi tren permintaan terhadap komoditas produk pertambangan pada April 2023 mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Mei 2023.
"Sebagian komoditas produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan periode sebelumnya. Komoditas yang mengalami peningkatan harga tersebut yakni konsentrat tembaga, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil," ujar Budi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ketentuan HPE periode Mei 2023 ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 936 Tahun 2023 tanggal 27 April 2023 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar.
Pada sisi lain, Budi juga mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah komoditas yang harganya turun maupun stabil.
"Komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan, pellet konsentrat pasir besi masih tetap, tidak mengalami perubahan," kata Budi.
Produk pertambangan yang harga rata-ratanya meningkat pada periode Mei 2023 yaitu konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata sebesar 3.406,77/WE dolar AS atau naik sebesar 3,47 persen serta konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata 220,21/WE dolar AS atau naik sebesar 0,56 persen.
Konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar 881,88/WE dolar AS atau naik sebesar 2,25 persen; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata- rata 495,81/WE dolar AS atau naik sebesar 1,77 persen; dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata 1.404,19/WE dolar AS atau naik sebesar 0,87 persen.
Sementara itu, produk pertambangan yang harga rata-ratanya turun pada periode Mei 2023 yaitu konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata sebesar 106,40/WE dolar AS atau turun sebesar 5,16 persen; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata sebesar 54,37/WE dolar AS atau turun sebesar 5,16 persen.
Konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata sebesar 807,39/WE dolar AS atau turun sebesar 8,10 persen; konsentrat pasir besi (lamela magnetit- ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar 63,53/WE dolar AS atau turun sebesar 5,16 persen; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata sebesar 31,23/WE dolar AS atau turun sebesar 0,02 persen.
Sedangkan, komoditas produk pertambangan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit- ilmenit) (Fe ≥ 54 persen) dengan harga rata-rata 117,98/WE dolar AS tidak berubah harga.
Penetapan HPE produk pertambangan periode Mei 2023 dilakukan dengan terlebih dahulu meminta masukan dan usulan tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku instansi teknis terkait.
Kementerian ESDM memberikan usulan melalui perhitungan yang didasarkan pada data perkembangan harga dari Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME).
HPE kemudian ditetapkan setelah rapat koordinasi yang melibatkan instansi terkait yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian.
Baca juga: Kemendag: Sebagian besar produk pertambangan turun harga pada Juli
Baca juga: HPE produk pertambangan April 2023 alami kenaikan
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023