Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada Selasa menyerukan agar pembentukan koridor ekonomi dengan Myanmar dipercepat.
Dalam perjalanan ke daerah perbatasan dengan Myanmar di Provinsi Yunnan, Qin menekankan "perlunya memerangi kejahatan lintas batas, mempromosikan perdagangan bilateral dan pertukaran orang-ke-orang dan mempercepat pembangunan koridor ekonomi China-Myanmar (CMEC)".
Dia juga akan mengunjungi negara yang diperintah oleh junta militer itu pada Selasa, dan melanjutkan perjalannya ke India untuk KTT menteri-menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Shanghai.
Ditandatangani pada September 2018, CMEC terentang sepanjang 1.700 kilometer dan mencakup proyek infrastruktur seperti jalan raya, rel kereta, dan pelabuhan yang menghubungkan ibu kota Provinsi Yunnan, Kunming, ke kota-kota Myanmar seperti Mandalay, Yangon, dan Kyaukphyu.
Qin, yang juga anggota Dewan Negara, mendesak "stabilitas" yang berkelanjutan di perbatasan China-Myanmar, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
Perjalanannya ke perbatasan dilakukan sehari setelah bertemu dengan Noeleen Heyzer, utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar.
"Masyarakat internasional harus menghormati kedaulatan Myanmar dan mempromosikan dialog politik untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di Myanmar," kata Qin kepada Heyzer.
Dia juga menyerukan dukungan bagi Konsensus Lima Poin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Myanmar.
"Kita perlu bertindak hati-hati dan pragmatis untuk mencegah meningkatnya ketegangan dan limpahan krisis," kata Qin.
"China bersedia memberikan dukungan dan bantuan untuk upaya mediasi Heyzer," katanya, menambahkan.
Pada Selasa, Qin mengunjungi berbagai tempat di Yunnan, termasuk Gerbang Jiegao dan komunitas perbatasan "Satu Desa, Dua Negara".
"Yunnan berada di garis depan dalam bekerja dengan Myanmar dan memainkan peran unik dalam mempromosikan hubungan China-Myanmar," kata Qin.
Dia menegaskan pentingnya mengoordinasikan manajemen perbatasan, pengembangan perdagangan perbatasan, perdagangan perbatasan yang normal dan pertukaran personel antara China dan Myanmar.
Dia juga menyerukan agar pelabuhan dibuka sebanyak mungkin, mempercepat pembangunan zona kerja sama ekonomi lintas batas, dan mempromosikan pembangunan Koridor Ekonomi China-Myanmar.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Menlu China bertemu utusan khusus PBB untuk Myanmar
Baca juga: Peneliti: China mitra eksternal ASEAN guna atasi krisis Myanmar
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023