Masukan silakan sampaikan ke pemerintah kota melalui berbagai cara.....

Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat menerima masukan untuk mengevaluasi rekayasa lalu lintas dampak revitalisasi Jembatan Otista selama sekitar 7 bulan menghentikan sistem satu arah (SSA) di pusat kota dan mengembalikan sejumlah jalur menjadi dua arah.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Selasa, menyatakan apabila ternyata dalam rekayasa lalu lintas yang diberlakukan bersama Satlantas Polresta Bogor Kota dan Pemkot Bogor perlu ada perbaikan atau penyesuaian skenario, maka warga diperkenankan memberikan saran untuk menjadi lebih baik.

"Masukan silakan sampaikan ke pemerintah kota melalui berbagai cara, kami sudah ada situs yang dapat diakses masyarakat untuk perkembangan pembangunan Otista juga," kata Bima.

Bima Arya menerangkan penutupan akses ke Jalan Otista berlaku bagi pengguna kendaraan, masyarakat yang berolahraga di seputaran SSA, mereka tidak lagi bisa melintasi pedestrian di Jembatan Otista selama penutupan akses jalan hingga Jembatan Otista selesai dibangun pada Desember 2023 mendatang.

Selain itu, Pemkot Bogor sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola Kebun Raya Bogor (KRB) dan BRIN untuk mengatur dan menyesuaikan akses masuk ke Kebun Raya Bogor dan parkir bus ataupun pengunjung Kebun Raya Bogor.

Oleh karena itu, Bima Arya mengimbau kepada warga Jakarta dan sekitarnya untuk terus mengikuti informasi perkembangan terkait pembangunan Jembatan Otista dan rekayasa lalu lintas di semua kanal yang sudah disiapkan dan disebarluaskan agar bisa menyesuaikan ketika berkunjung ke Kota Bogor.

"Artinya semua berjalan seperti biasa, tapi ada penyesuaian-penyesuaian apabila warga mau ke Kebun Raya, ke Suryakencana dan lain-lain, tapi kami pastikan fasilitas darurat tetap diutamakan, akses ke PMI dan juga bagi warga yang berdagang di sini akan kami akomodir agar tidak terdampak," katanya pula.

Pembangunan ulang atau revitalisasi Jembatan Otista Kota Bogor dimulai pada 1 Mei 2023 dimenangkan oleh PT Mina Fajar Abadi senilai Rp49 miliar dari bantuan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat juga telah mengucurkan anggaran sebesar Rp52 miliar untuk pembebasan lahan warga di sekitar Jembatan Otista yang terdampak untuk pelebaran.

Revitalisasi Jembatan Otista berdampak pada sistem satu arah (SSA) yang selama ini diberlakukan mengelilingi Plaza Bogor, Pasar Bogor, Lawang Surya Kencana, Kebun Raya Bogor, Mal BTM, Istana Bogor, Balai Kota Bogor, Sempur, Plaza Kebon Raya, IPB Baranangsiang, Botani Square, dan Tugu Kujang.

Ketika SSA diterapkan di pusat Kota Bogor, kemacetan di jalur tidak ada lagi, kecuali sedikit sendatan kendaraan akibat pengecilan ruas jalan di Jembatan Otista dari arah Tugu Kujang.

Jalur SSA selama ini digunakan sebagai jalur VVIP rombongan Presiden Jokowi menuju ke Istana Bogor, selain juga menjadi akses satu-satunya seluruh masyarakat untuk mengitari pusat kota.
Baca juga: Pemkot Bogor segera lebarkan Jembatan Otista akses ke Istana Bogor
Baca juga: Polresta Bogor siapkan rekayasa lalu lintas pelebaran Jembatan Otista

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023