Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Padjajaran Idil Akbar menilai Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden dapat mendongkrak kemenangan calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Erick Thohir memiliki modal mumpuni dari sisi elektoral, sehingga dianggap mampu menjadi cawapres yang bisa juga mendukung kemenangan," ujar Idil dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, tutur Idil, eks Presiden Inter Milan semakin menguat untuk dapat diusung sebagai cawapres.
Tercatat tren elektabilitas Erick Thohir konsisten mengalami kenaikan mulai dari Februari 17,5 persen serta Maret sebesar 17,8 persen. Kemudian melesat pada April menjadi 19,6 persen.
"Hadirnya capaian besar tersebut, tentu semakin menebalkan keterusungan Erick Thohir sebagai cawapres pada pilpres mendatang," ujarnya.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan Erick Thohir bisa dipinang untuk kemudian menjadi cawapres nantinya.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023