Rantau (ANTARA) - Pemkab Tapin, Kalimantan Selatan(Kalsel) menyiapkan langkah dini untuk menghadapi dampak potensi fenomena El Nino dengan ketahanan air untuk pangan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, Sufiansyah mengatakan langkah pemerintah daerah, yakni memperbaiki infrastruktur sarana tampungan air hingga sungai di sejumlah desa untuk menghadapi potensi dampak kemarau panjang.
"Kita meminta kepada masyarakat untuk menghemat air dan berupaya membuat dan menyediakan tempat penampungan air," ujar Sufiansyah di Rantau, Selasa.
Sufiansyah menuturkan Pemkab Tapin juga mengimbau masyarakat agar menanam pohon atau rumput tinggi di sekitar embung, sumur, atau telaga.
"Fungsinya, supaya mengurangi penguapan air ketika panas saat kemarau," tutur Sufiansyah.
Langkah dini lainnya, kata dia, Pemkab Tapin mengupayakan mengurangi laju aliran air di sejumlah sungai agar tak mengalami kekeringan signifikan.
"Kita juga membuat waduk hingga tabat di sungai-sungai kecil," ucap Sufiansyah.
Saat ini, pihak pemerintah pusat sudah menginformasikan terkait potensi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan nasional. Di antaranya, pasokan pangan dalam negeri berkurang, harga pangan naik hingga memicu kenaikan inflasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan El Nino berpotensi terjadi sekitar 50-60 persen dimulai sekitar Juni atau Juli 2023. Dampaknya, disebut musim kemarau bakal lebih kering daripada siklus sebelumnya.
Baca juga: Kementan manfaatkan infrastruktur air antisipasi El Nino
Baca juga: Kemendag monitor pergerakan harga pangan antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Pemprov Jatim antisipasi bencana kekeringan dampak El Nino
Baca juga: Luhut minta semua pihak bersiap hadapi El Nino Agustus mendatang
Pewarta: Imam Hanafi/fauzifadilah
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023