Harbin (ANTARA News) - Festival Internasional ke-29 Es dan Salju di kota Harbin,ibu kota Provinsi Heilongjiang, China, mulai digelar dan akan berlangsung selama satu bulan penuh.
Festival tahunan itu dilaksanakan di lahan es seluas 6.000 meter persegi, yang diisi beragam replika bangunan dari balok-balok es dan salju, diantaranya Gereja Ortodoks St. Sophia.
Ditampilkan pula berbagai bentuk pahatan es dan salju. Untuk tahun ini terdapat sekitar 2.000 pahatan es dan salju, yang dikerjakan dalam waktu dua pekan, termasuk "Puri Kristal" setinggi 48 meter.
Semua replika bangunan dari balok es tampak berwarna warni dan menarik, dengan lampu elektrik, laser berwarna-warni yang menembus pahatan dan replika bangunan-bangunan balok-balok es dan salju tersebut.
Festival semakin meraih dengan iringan musik, dan pesta kembang api.
Pameran diadakan di dua lokasi utama, yakni Taman Pulau Matahari untuk pahatan es dan salju, replika bangunan dari balok-balok es dan salju, serta Taman Zhaolin untuk lampion es.
Tak hanya itu, dalam festival yang dilakukan sejak 1986 itu, juga diadakan kegiatan olah raga seperti berenang di air es Sungai Songhua, pertandingan hoki es, dan sepak bola di lapangan es.
Selain itu panitia juga mengadakan lomba memahat es, menulis puisi, festival film, berbagai pameran, dan upacara pernikahan di atas es.
Festival ini diikuti pemahat es dan salju dari berbagai negara, seperti Kanada, Jepang, Singapura, dan Rusia.
Festival tersebut kini menjadi salah satu dari empat festival salju terbesar di dunia bersama-sama dengan Festival Salju Sapporo, Karnaval Musim Dingin Kota Quebec, dan Festival Ski Norwegia.
(R018)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013