Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan salah satu korban insiden penembakan di kantor MUI pada Selasa siang mengalami 10 jahitan di tangan.

"Update dari korban, barusan saya bersama dengan beliau, sudah memperoleh penanganan, ada 10 jahitan di tangan. Mohon doanya mudah-mudahan cepat membaik," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat ditemui di Kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Dia menuturkan, saat ini Tri yang staf administrasi MUI dan menjadi salah satu korban penembakan itu, sudah bisa bercerita secara utuh tentang kronologi penembakan.

"Dia bercerita, saat itu posisinya berusaha menghindar dari tembakan di balik kaca, karena kaca terkena peluru, kemudian pecah berserakan, dia jadi terkena serpihan," ujar dia.

Baca juga: MUI sempat terima surat sebelum insiden penembakan terjadi

Saat ini, Tri dirawat di Rumah Sakit Agung Jakarta Selatan. Terkait dengan satu korban lainnya, Bambal, ia menyatakan belum dapat mengonfirmasi keadaannya.

"Bambal sedang divisum, tapi saya belum tahu persis karena belum ketemu, tetapi kabar terakhir masih visum untuk keterangan lebih lanjut," kata dia.

Berdasarkan keterangan yang diterima dari dr. Elshita, dokter jaga di Rumah Sakit Agung, saat ini Tri sudah pulang dengan keadaan yang aman, stabil, tidak ada keluhan pusing maupun mual, serta hanya luka robek di tangan.

Insiden penembakan terjadi di kantor MUI pada Selasa, sekitar pukul 11.15 WIB. Insiden terjadi saat para pimpinan MUI sedang melaksanakan rapat rutin.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan terduga pelaku penembakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca juga: Ketua MUI: Pelaku penembakan mungkin alami gangguan kejiwaan
Baca juga: Menteri Agama kecam aksi penembakan di Kantor MUI

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023