Beijing (ANTARA News) - Tiga penambang di China berhasil diselamatkan setelah terperangkap lebih dari 60 jam di bawah tanah, menyusul longsor yang menewaskan empat dari rekan mereka, demikian pers setempat melaporkan, Senin.
Tiga penambang tersebut diangkat dari terowongan di Provinsi Heilongjiang, timur laut China, pada Minggu pagi,
China Daily melaporkan.
Dua penambang lain juga dievakuasi pada Sabtu (3/6) sore, meski empat pekerja lainnya yang juga berada dalam terowongan tersebut pada saat kejadian dilaporkan telah meninggal.
Peristiwa tersebut terjadi pada tambang batu bara Xing milik pemerintah China. Sementara itu, pihak otorita masih menolak memberikan penegasan atas meninggalnya 56 pekerja mereka yang terperangkap dalam tambang yang banjir dan longsor di bagian utara Provinsi Shanaxi pada 18 Mei 2006.
Namun,
China Daily melaporkan, saat ini "ada sedikit harapan" penemuan mereka yang masih hidup.
Hingga kini, menurut harian terkemuka berbahasa Inggris di China itu, belum ada laporan tanda-tanda kehidupan dari 56 penambang sejak kejadian tersebut di tambang Xinjing, yang merupakan bahaya terbesar di industri tambang batu bara China pada tahun ini.
Industri tambang batu bara China merupakan paling bahaya di dunia, lantaran sejauh ini menewaskan hampir 6.000 pekerja, terutama pada tahun lalu, demikian laporan statistik pemerintah setempat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006