Tidak ada catatan Bengkulu mengimpor dari pintu masuk Pelabuhan Pulau Baai atau Bandara Fatmawati BengkuluBengkulu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyampaikan neraca perdagangan Provinsi Bengkulu hingga Maret 2023 mengalami surplus sebesar 53,94 juta dolar AS.
"Neraca perdagangan Provinsi Bengkulu pada Maret 2023 surplus sebesar 25,26 juta dolar AS. Sedangkan neraca perdagangan pada Januari-Maret 2023 mengalami surplus sebesar 53,94 juta dolar AS," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Selasa.
Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada Januari 2023 sebesar 6,75 juta dolar AS, kemudian pada Februari sebesar 21,93 juta dolar AS, dan Maret 25,26 juta dolar AS atau kalau ditotal untuk tahun berjalan hingga Maret 2023 dicatat sebesar 53,94 juta dolar AS.
Sementara di sisi lain, Provinsi Bengkulu sepanjang 2023 tercatat belum mengimpor komoditas dari negara manapun. Oleh karena itu, neraca perdagangan Bengkulu membukukan surplus sebesar 53,94 juta dolar AS.
Baca juga: BPS: Nilai tukar petani Bengkulu melemah dampak penurunan produksi CPO
Baca juga: BPS: Nilai tukar petani Bengkulu melemah dampak penurunan produksi CPO
"Tidak ada catatan Bengkulu mengimpor dari pintu masuk Pelabuhan Pulau Baai atau Bandara Fatmawati Bengkulu. Atau Bengkulu mengimpor tapi masuknya lewat daerah lain, jadi tidak tercatat. Oleh karena itu tidak ada data impor yang dilakukan Bengkulu," ucapnya.
Kemudian, Selama Januari 2021 hingga Maret 2023, kata dia, neraca perdagangan tertinggi Provinsi Bengkulu terjadi pada April 2022 yaitu surplus sebesar 42,18 juta dolar AS.
Selanjutnya, neraca perdagangan provinsi yang berada di pesisir barat Pulau Sumatera itu pada Oktober 2022 juga tercatat surplus tinggi yakni 35,06 juta dolar AS dan September 2022 yang tercatat surplus 33,91 juta dolar AS.
"Sedangkan neraca perdagangan terendah terjadi pada Januari 2022 yang tercatat mengalami surplus mencapai 4,42 juta dolar AS," ujarnya.
Baca juga: BPS sebut inflasi di Bengkulu terkendali, lebih rendah dari nasional
Baca juga: Pemprov targetkan PAD Bengkulu Rp1 triliun dari program pemutihan
Kemudian, Selama Januari 2021 hingga Maret 2023, kata dia, neraca perdagangan tertinggi Provinsi Bengkulu terjadi pada April 2022 yaitu surplus sebesar 42,18 juta dolar AS.
Selanjutnya, neraca perdagangan provinsi yang berada di pesisir barat Pulau Sumatera itu pada Oktober 2022 juga tercatat surplus tinggi yakni 35,06 juta dolar AS dan September 2022 yang tercatat surplus 33,91 juta dolar AS.
"Sedangkan neraca perdagangan terendah terjadi pada Januari 2022 yang tercatat mengalami surplus mencapai 4,42 juta dolar AS," ujarnya.
Baca juga: BPS sebut inflasi di Bengkulu terkendali, lebih rendah dari nasional
Baca juga: Pemprov targetkan PAD Bengkulu Rp1 triliun dari program pemutihan
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023