...masih jauh dari pulih.

Roma (ANTARA News) - Tahun 2012 adalah tahun yang buruk bagi keuangan orang Italia, karena merupakan tahun kesulitan ekonomi di mana inflasi terjadi sangat tinggi.

Perkiraan awal yang disiarkan pada Jumat (3/1) oleh Lembaga Statistik Nasional, Istat, memperlihatkan angka inflasi bagi 2012 ialah 3,0 persen--tertinggi dalam empat tahun.

Apa yang disebut "trolley", atau serangkaian barang dan layanan yang merujuk kepada konsumsi rumah tangga, mencapai inflasi 4,3 persen.

Menurut perhimpunan konsumen, Adusbef dan Federconsumatori, inflasi tahun lalu ditambah dengan beban pajak yang mencapai rekor mengakibatkan pengeluaran tambahan rata-rata 2.333 euro (3.044 dolar AS) bagi setiap rumah tangga.

Sebagai akibatnya, bukan hanya kemerosotan tajam dalam pengeluaran, lebih dari 60 persen orang Italia telah mengurangi kereta belanjaan mereka dari barang yang umum. Dan enam persen orang Italia bahkan tak bisa memperoleh biaya hidup, demikian hasil dari sebuah penelitian oleh perhimpunan terbesar petani, Coldiretti.

"Orang dipaksa menyesuaikan diri dengan serangkaian strategi guna menghemat uang," kata Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Coldiretti, Lorenzo Bazzana.

"Selain membandingkan harga dan mencari potongan harga, mereka selalu membawa daftar belanjaan dan lebih suka memilih untuk belanja di toko kecil daripada berkeliling pasar swalayan dan berakhir hanyut dalam godaan yang ada di depan mata mereka," katanya.

Krisis global yang menambah berat beban negara yang dirongrong utang itu telah membuat pemerintah Perdana Menteri Mario Monti memberlakukan sejumlah kenaikan pajak yang menyakitkan dan pemangkasan kesejahteraan dengan tujuan menyeimbangkan anggaran.

Akibatnya ialah sepanjang tahun 2012, penyebaran antara obligasi 10-tahun dan benchmark Jerman, barometer kepercayaan penanam modal internasional, turun. Tapi kondisi yang sama juga terjadi pada produk domestik bruto (GDP) dan produktivitas sementara angka pengangguran terus meningkat.

Pada November 2011, penyebaran tersebut mencapai rekor 574 poin dasar. Sekitar 12 bulan kemudian, angka itu anjlok di bawah 365 poin dasar dan selama beberapa hari belakangan angka tersebut telah bertahan di bawah 300 poin dasar.

Namun, banyak indikator ekonomi negatif pada 2012 yang disebut-sebut oleh media lokal sebagai "tahun penuh darah dan air mata" memperlihatkan Italia masih jauh dari pulih.

Utang negara naik sebanyak 100 miliar euro dari 1.909 miliar euro pada Oktober 2011 menjadi lebih dari 2.000 miliar euro pada era yang sama 2012, rekor tertinggi yang pernah ada.
(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013