Jakarta (ANTARA) - Insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta Pusat terjadi saat pengurus melaksanakan rapat pimpinan rutin.

"Penembakan terjadi di lantai satu, saat kami sedang melaksanakan rapat dengan pimpinan MUI di lantai empat. Rapat rutin ini perdana kami lakukan setelah jeda Idul Fitri, membahas agenda umat," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa.

Ni'am menambahkan, pengurus MUI sedang membahas persiapan pelaksanaan halal bihalal dan upaya merajut kebersamaan setelah Idul Fitri dalam rapat rutin ketika insiden penembakan terjadi.

Menurut dia, insiden penembakan itu berlangsung begitu cepat dan setelah insiden terjadi rapat masih berlanjut.

"Insiden terjadi sangat cepat. Pelaku sempat mendaftar pada resepsionis, dan saat berdiskusi itulah insiden terjadi, yang bersangkutan menembakkan senjatanya tiga kali, dan sudah diidentifikasi polisi, kalau senjatanya airsoft gun," katanya.

Ni'am mengapresiasi gerak cepat aparat kepolisian dalam merespons kejadian tersebut. Ia berharap perkara tersebut diusut secara tuntas.

Baca juga:
Jenazah pelaku penembakan Kantor MUI Pusat diautopsi di RS Polri
Polisi ungkap identitas pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023