...akan diadili setelah interogasi selesai dalam bulan depan, seperti yang diharapkan.

Kairo (ANTARA News) - Saif al-Islam, putra kedua pemimpin Libya almarhum Muammar Gaddafi akan diadili bulan depan, kata Menteri Kehakiman Salah Maraghni di televisi nasional Libya.

"Saif al-Islam Gaddafi, mantan Perdana Menteri Baghdadi al-Mahmoudi dan mantan kepala mata-mata Gaddafi, Abdullah al-Senussi akan diadili setelah interogasi selesai dalam bulan depan, seperti yang diharapkan," kata Maraghni dalam satu pernyataan.

Sidang awalnya ditetapkan pada September tahun lalu, tetapi telah ditunda karena ekstradisi Abdullah al-Senussi ke Libya dari Mauritania karena jaksa berharap dia bisa memberikan bukti lebih terhadap Saif al-Islam.

Saif, 40 tahun, dianggap penerus paling mungkin untuk Kolonel Gaddafi dan aktif mendukung upaya ayahnya untuk membatalkan pemberontakan Libya pada tahun 2011.

Rezim Gaddafi digulingkan pada Oktober 2011 oleh pasukan oposisi dengan bantuan NATO setelah perang saudara tujuh bulan. Gaddafi, yang memerintah negara itu selama hampir 42 tahun, ditangkap dan dibunuh oleh pemberontak di dekat rumahnya di kota Sirte pada 20 Oktober.

Saif ditangkap pada November 2011 oleh satu kelompok milisi dari kota pegunungan barat Zintan, di mana ia ditahan sejak itu.

Ia juga dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), namun para pejabat Libya telah menolak untuk menyerahkannya kepada Den Haag. Saif dan pengacaranya telah meminta pengadilan di Den Haag karena mereka takut bahwa ia bisa menghadapi hukuman mati jika diadili di Libya sendiri.

Pihak berwenang Libya telah berjanji Saif Gaddafi dan mantan pejabat pemerintah akan diadili secara adil.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013