Moskow (ANTARA) - Rubel melemah terhadap dolar pada awal perdagangan Selasa, ketika pasar Rusia dibuka kembali setelah libur akhir pekan yang panjang dan janji hawkish bank sentral untuk mempertahankan kenaikan suku bunga mereda setelah mempertahankan suku bunga pada Jumat (28/4/2023).

Pada pukul 07.15 GMT, rubel melemah 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 80,38 dan menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 88,50 versus euro. Mata uang Rusia juga menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 11,56.

Rubel menguat tajam pada Jumat (28/4/2023), mengakhiri dua minggu perdagangan di kisaran 81-82 terhadap dolar. Rubel mencapai tertinggi tiga minggu terhadap dolar, euro dan yuan sebelum memangkas keuntungan setelah bank sentral mempertahankan suku bunga sebesar 7,5 persen.

Langkah rubel adalah "sebagian besar hasil dari retorika ketat dari Bank Sentral Rusia, yang telah memperjelas bahwa ia bermaksud menaikkan suku bunga utama", kata analis Alor Broker, Alexei Antonov.

Level resistensi berikutnya yang bisa diperkuat rubel adalah 77,50 terhadap dolar, kata Antonov.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 79,62 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 1.031,9 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 2.633,3 poin.

Baca juga: Yen turun tajam, dolar Aussie melonjak karena RBA naikkan suku bunga
Baca juga: Dolar menguat ditopang indeks manufaktur lebih baik dari perkiraan
Baca juga: Saham Asia datar, dolar Aussie melonjak setelah kejutan keputusan RBA

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023