mendorong agar pendidikan Indonesia dapat mencapai tujuannya

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia.

"Hari Pendidikan Nasional 2023 mengingatkan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito dihubungi di Jakarta, Selasa.

Warsito menambahkan, pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan memiliki budi pekerti yang luhur.

"Kemenko PMK mengucapkan selamat hari pendidikan nasional atau Hardiknas 2023 dan mengajak semua pihak berperan aktif guna mendorong agar pendidikan Indonesia dapat mencapai tujuannya," katanya.

Baca juga: Guru besar Udayana harapkan Merdeka Belajar berkelanjutan
Baca juga: P2G: Hardiknas jadi momentum evaluasi program Merdeka Belajar

Warsito juga mengatakan, pendidikan merupakan kunci utama agar generasi muda penerus bangsa dapat memiliki keterampilan, pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan mandiri, serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.

Dia menambahkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun Kemenko PMK, angka harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur tujuh tahun meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,08 menjadi 13,10 tahun.

Sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,15 tahun, dari 8,54 tahun menjadi 8,69 tahun pada tahun 2022.

Baca juga: Ketua MPR tekankan pentingnya asupan moral dalam kurikulum pendidikan
Baca juga: Merdeka Belajar bawa pendidikan sesuai cita-cita Ki Hadjar Dewantara

Kendati demikian, kata dia, Hari Pendidikan Nasional 2023 juga menjadi momentum yang tepat untuk terus menjawab berbagai tantangan dunia pendidikan.

"Hardiknas 2023 menjadi momentum untuk menjawab tantangan pendidikan kita, misalnya dalam meningkatkan jumlah dan kapasitas guru, termasuk guru produktif di sekolah kejuruan," katanya.

Selain itu, kata dia, terpadunya antara pendidikan dan pelatihan vokasi. Pengoptimalan skenario pendidikan vokasi yang melekat dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) agar kompetensi lulusan semakin unggul dan berdaya saing.

"Selain itu, tantangan terkait biaya dan akses pendidikan tinggi, persaingan global, bonus demografi, dan perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan cepat. Semuanya itu harus menjadi perhatian kita," katanya.

Baca juga: Mendikbudristek jadi guru tamu pada puncak peringatan Hardiknas
Baca juga: Wali Kota Surabaya beri penghargaan pelajar berprestasi saat Hardiknas
Baca juga: Presiden ingatkan pendidikan tak boleh terabaikan dalam situasi apapun

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023